PR PANGANDARAN - Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 selalu menyimpan keunikan, seperti atlet Israel yang kembali gagal bertanding setelah sang lawan, atlet judo asal Sudan menolak bertemu dan memilih keluar dari Olimpiade, yang mana ini hanya beberapa hari setelah lawan lainnya mengundurkan diri karena alasan politik.
Lebih lanjut, atlet judo asal Sudan Mohamed Abdalrasool menolak muncul untuk menghadapi Tohar Butbul pada pertandingan babak 32 besar untuk angkatan 73 kilogram di Olimpiade Tokyo 2021, meskipun sebelumnya telah mempertimbangkannya.
Semenetara itu, Judo Internasional tidak segera mengumumkan alasan mengapa atlet judo asal Sudan Abdalrasool menolak bertanding dengan atlet Israel, bahkan tidak menanggapi permintaan komentar oleh Associated Press.
Pejabat Olimpiade Sudan juga tidak segera berkomentar.
Namun begitu, itu terjadi setelah Fethi Nourine yang merupakan atlet judo asal Aljazair dipulangkan dari Tokyo dan diskors oleh IJF pada Sabtu, 24 Juli 2021 setelah ia mengundurkan diri untuk menghindari bertanding dengan Butbul.
Aljazair, yang berada di peringkat 31, secara eksplisit menyebutkan dukungannya untuk Palestina atas keputusannya di Olimpiade.
Nourine seharusnya menghadapi Abdalrasool, atlet judo peringkat 469 dunia di kelas beratnya, untuk mendapatkan hak bertemu dengan atlet Israel, yang berada di peringkat ketujuh.
Nourine juga keluar dari Kejuaraan Judo Dunia pada 2019 tepat sebelum dia menghadapi pemain Israel itu.
Butbul, sementara itu, mengatakan timnya diberitahu bahwa Abdalrasool dari Sudan mengalami cedera bahu, sebuah alasan yang tidak meyakinkan Butbul atau tim Israel.
“Ini adalah hal-hal yang kadang-kadang terjadi dalam judo, jadi itu tidak aneh bagi saya,” kata Butbul melalui penerjemah Senin.
“Saya hanya harus menunggu, tetap fokus dan menunggu kesempatan pertama saya,” tambahnya.
Butbul kemudian mengalahkan Victor Sterpu dari Moldova dan maju ke perempat final melawan bintang Korea Selatan An Changrim, yang mengalahkannya.
Israel kemudian kalah dari Arthur Margelidon dari Kanada di repechage, mengakhiri Olimpiade pertamanya secara efektif di tempat ketujuh.
Dia menolak berbicara tentang politik, malah menyesali kekurangan atletiknya.
"Saya datang dengan tujuan murni untuk memenangkan medali, dan sangat sulit bagi saya untuk menanggung bahwa saya tidak memenuhi harapan saya sendiri," kata Butbul.
“Itu adalah tujuan yang saya masukkan ke dalam seluruh karir saya. Masih terlalu dini bagi saya untuk memahami apa yang terjadi. Saya tidak tepat dalam menjalankan rencana saya, tetapi dalam judo terkadang ada kesenjangan antara bagaimana Anda merencanakan dan apa yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya.***