Ekonomi Anjlok saat Corona, Penjualan Mobil Listrik Eropa Justru Naik Pesat hingga 50 Persen

- 14 Mei 2020, 21:51 WIB
MOBIL listrik Citroen C5 Aircross.*
MOBIL listrik Citroen C5 Aircross.* /ANTARA/

Diler mobil berusaha keras menjual stok kendaraan bermesin konvensional yang bertumpuk, namun mobil listrik setidaknya masih bisa menggaet konsumen.

 Baca Juga: Slank Hadiahkan Lagu 'Pahlawan Jalanan' untuk Mereka yang Tetap Bekerja di Luar Rumah saat Corona

"Ada 750.000 hingga 1 juta mobil tidak terjual dari diler Jerman, sebagian besar di antaranya adalah mobil bensin dan diesel konvensional," terang juru bicara ZDK, Ulrich Koester.

Sementara itu, Jerman, rumah bagi pabrikan kelas dunia semisal Volkswagen, BMW hingga Mercedes-Benz, menjadi negara Eropa dengan pertumbuhan pendaftaran mobil listrik tertinggi, sebesar 63,3 persen.

Jerman unggul atas Norwegia yang turun 12,4 persen, namun kalah dari Prancis dengan pertumbuhan 145,6 persen.

 Baca Juga: Iuran BPJS Naik per Juli 2020, Kategori Golongan Ini akan Terima Subsidi Pemerintah

Pembuat mobil menjual lebih banyak kendaraan listrik setelah anggota parlemen Uni Eropa memerintahkan mereka mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 40 persen antara tahun 2007 hingga 2021.

Emisi rata-rata mobil baru tidak boleh melebihi 95 gram CO2 per kilometer pada tahun 2021.

Itulah sebabnya banyak produsen mobil gencar mengenalkan mobil listrik dan hybrid terbaru pada tahun ini.***

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x