PR PANGANDARAN - Konsep 'Pernikahan Massal' yang dicetuskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makariem akan menjadi solusi untuk mengetaskan angka pengangguran bagi lulusan SMK.
Menurut Nadiem, 'pernikahan massal' yang dilakukan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.
"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.
Baca Juga: Terlihat Tegar di Depan Kamera, Pakar Ekspresi Ungkap Detail Bahasa Tubuh Laudya Cynthia Bella
Lebih lanjut, eks CEO Gojek ini juga menjelaskan "pernikahan massal" antara SMK dan industri tidak hanya sekedar kerja sama biasa.
Tetapi kerja sama yang intens mulai dari penyusunan kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara bersama-sama.
Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, praktisi di industri pun harus terlibat.
Baca Juga: Berjuang Melawan Sakitnya, Begini kisah V BTS Memberanikan Diri Hadapi Perawatan Medis
"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen," kata Nadiem.
Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.
Artikel Rekomendasi