Rencana Kirim Satelit Kayu ke Luar Angkasa, Ini Alasan ESA Coba Teknologi Tak Biasa

21 Juni 2021, 12:50 WIB
The European Space Agency alias ESA membeberkan rencana untuk kirim satelit kayu ke luar angka, ini alasan di baliknya. //India Times/

PR PANGANDARAN - Sebuah pembaruan teknologi dari ruang angkasa datang dari The European Space Agency (ESA) yang berencana mengirimkan satelit kayu ke luar angkasa untuk memahami bagaimana kayu tahan kondisi dalam ruang hampa udara.

Lebih lanjut, satelit kayu yang dijuluki WISA Woodsat dirancang oleh Arctic Astronautics dan berbentuk seperti kubus dengan empat inci persegi di setiap sisinya.

Karena namanya WISA Woodsat, satelit kayu ini jelas akan dibuat dari kayu lapis berlapis khusus dengan berat hanya di bawah satu kilogram.

Baca Juga: Alasan Pangeran Charles Larang Gelar Pangeran untuk Archie, Sebut Upaya Tenangkan Rakyat Inggris

Nantinya diperkirakan satelit kayu itu akan meluncur ke luar angkasa dengan roket Rocket Lab Electron pada akhir tahun ini .

Jika sudah berada di luar angkasa, satelit kayu itu akan ditempatkan di bawah pengawasan konstan dengan seperangkat kamera yang akan memanjang dari satelit, hampir seperti tongkat selfie yang menopangnya.

Tak lupa, para ilmuwan akan melakukan pemantauan dua kamera yang membantu menentukan bagaimana satelit kayu mampu bereaksi terhadap kondisi luar angkasa yang keras dan tanpa ampun.

Baca Juga: Derita Patah Hati Bisa Sebabkan Orang Meninggal Dunia, Ilmuwan Jelaskan Alasannya

Selain kamera, satelit kayu akan dilengkapi dengan beberapa sensor tekanan untuk memantau tekanan di rongganya.

Lebih dari itu, mereka juga akan melakukan eksperimen untuk memahami pencetakan 3D kabel di luar angkasa, apalagi seluruh satelit akan didukung oleh sembilan sel surya.

Kemudian, ESA juga menjelaskan bahwa satelit kayu itu akan mendapatkan muatan radio amatir yang memungkinkan amatir untuk menyampaikan sinyal radio dan gambar di seluruh dunia.

“Ini adalah jadwal yang ketat tetapi kami menyambut baik kesempatan untuk berkontribusi pada muatan Woodsat sebagai imbalan untuk membantu menilai kesesuaiannya untuk penerbangan,” ungkap kepala bagian Fisika dan Kimia Material ESA, Riccardo Rampini.

Baca Juga: Ketahui Summer Solstice, Hari Terpanjang dalam Setahun yang Jatuh pada 21 Juni 2021

Sebagai informasi, konsep Woodsat diciptakan oleh salah satu pendiri Arctic Astronautics Jari Makinen, yang pertama kali memikirkan ide untuk menerbangkan satelit kayu di stratosfer, hampir empat tahun lalu pada tahun 2017.

Sedangkan pemilihan material untuk satelit biasanya berkisar pada aluminium karena sifatnya yang ringan dan kuat, tetapi dasar Woodsat sebenarnya terbuat dari Birch (sejenis kayu), dan telah mendapat perlakuan khusus.

Dalam situasi normal, kayu lapis bisa terlalu lembab untuk ruang, sehingga untuk mengeringkannya, mereka menempatkan kayu di ruang vakum termal.

Baca Juga: Nindy Ayunda Disebut Lakukan Penganiayaan dan Penyekapan, ART dan Sopir Pribadi Lapor ke Komnas HAM

Bersamaan dengan ini, mereka telah melakukan deposisi lapisan atom di mana mereka telah menerapkan lapisan aluminium oksida yang sangat tipis untuk meminimalkan uap yang tidak diinginkan dari kayu, yang juga melindunginya dari efek erosif oksigen atom.

Sementara itu, para ahli menyebut juga akan menguji pernis dan pernis lain di beberapa bagian satelit kayu dari ESA itu. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler