Gegara Kekacauan Pilpres AS, Facebook Putuskan akan Larang Iklan Politik untuk Cegah Misinformasi

- 12 November 2020, 18:49 WIB
Ilustrasi Facebook.*
Ilustrasi Facebook.* /Pixabay

Senada dengan Facebook, Google Alphabet Inc juga bertahan dengan larangan iklan politik pasca pemilu.

Facebook mengonfirmasi  kebijakan tersebut melalui postingan blognya.

Baca Juga: Serangan Bom yang Terjadi di Arab Saudi Ternyata Meledak saat Konsulat Prancis Pidato

"Jeda sementara untuk iklan politik dan masalah sosial di Amerika Serikat terus dilakukan. Hal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk melindungi pemilu,” ungkapnya.

Facebook juga menerangkan bahwa pelarangan iklan ini akan diselenggarakan selama satu bulan, namun tetap ada kemungkinan pelarangan berhenti lebih cepat daripada itu.

“Hal ini akan berlangsung selama satu bulan lagi, meskipun mungkin ada kesempatan untuk melanjutkan iklan ini lebih cepat,” ungkapnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Pemberian Tanda Kehormatan Dikaitkan dengan Upaya Pembungkaman, KSP Moeldoko Buka Suara

Klaim tak berdasar tentang pemilu bergema di media sosial. Hal ini diprakarsai oleh Presiden Donald Trump yang menantang validitas hasil.

Hal ini terjadi bahkan ketika pejabat negara melaporkan tidak ada penyimpangan yang signifikan.

Pakar hukum juga memperingatkan bahwa Trump memiliki sedikit kesempatan untuk membatalkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah