Senada dengan Facebook, Google Alphabet Inc juga bertahan dengan larangan iklan politik pasca pemilu.
Facebook mengonfirmasi kebijakan tersebut melalui postingan blognya.
Baca Juga: Serangan Bom yang Terjadi di Arab Saudi Ternyata Meledak saat Konsulat Prancis Pidato
"Jeda sementara untuk iklan politik dan masalah sosial di Amerika Serikat terus dilakukan. Hal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk melindungi pemilu,” ungkapnya.
Facebook juga menerangkan bahwa pelarangan iklan ini akan diselenggarakan selama satu bulan, namun tetap ada kemungkinan pelarangan berhenti lebih cepat daripada itu.
“Hal ini akan berlangsung selama satu bulan lagi, meskipun mungkin ada kesempatan untuk melanjutkan iklan ini lebih cepat,” ungkapnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera.
Baca Juga: Pemberian Tanda Kehormatan Dikaitkan dengan Upaya Pembungkaman, KSP Moeldoko Buka Suara
Klaim tak berdasar tentang pemilu bergema di media sosial. Hal ini diprakarsai oleh Presiden Donald Trump yang menantang validitas hasil.
Hal ini terjadi bahkan ketika pejabat negara melaporkan tidak ada penyimpangan yang signifikan.
Pakar hukum juga memperingatkan bahwa Trump memiliki sedikit kesempatan untuk membatalkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Artikel Rekomendasi