Cek Fakta: Pulau Sumba Diklaim Akan Dijual dengan Harga Rp118 Ribu Per Meter, Ini Faktanya

- 11 Februari 2021, 07:45 WIB
Pulau Sumba di NTT yang dijual di situs online
Pulau Sumba di NTT yang dijual di situs online /Foto: tangkapan layar dari privatislandonline.com/

Lantas, benarkah jika Pulau Sumba dijual dengan harga Rp118 ribu per meter?

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Turn Back Hoax, klaim bahwa Pulau Sumba dijual dengan harga Rp118 ribu per meter oleh Pemprov adalah klaim yang salah.

Faktanya, Polri memastikan jika klaim Pulau Sumba dijual adalah hoaks serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tak akan menjual pulau-pulau yang ada di wilayahnya.

Baca Juga: Kemendikbud Salurkan KIP Kuliah 2021, Jumlah Bantuan Capai Rp33,6 Juta per Mahasiswa, Simak Rinciannya

Dikutip dari situs resmi Humas Polri, Polri mengatakan telah mengusut soal penjualan Pulau Sumba, NTT, di situs Private Island Online.

“Polres Sumba Timur telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan Pemda setempat dan disimpulkan bahwa berita dalam situs tersebut tidak benar atau hoax,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, Kamis 11 Februari 2021.

Sementara itu, Pemprov NTT, Karo Humas Protokol NTT Jelamu Ardu Marius berharap kasus jual-beli pulau di wilayahnya segera diusut dan menegaskan pihaknya tak akan menjual pulau-pulau di sana karena keberadaannya menyangkut martabat bangsa.

Baca Juga: Alasan Praveen Jordan Gugur dari 32 Besar Thailand Open II dan BWF WTF, Ada Robekan di Bahu hingga Mood

Lebih lanjut, Jelamu mengatakan jika website yang menjual Pulau Sumba tersebut sangat meresahkan dan tindakan tersebut melanggar hukum.

Jelamu menambahkan jika pulau disewakan untuk kerja sama seperti kepentingan investasi untuk mengembangkan pariwisata bisa terjadi tapi jika menjual tidak ada dan perlu dilakukan tindakan hukum.

Halaman:

Editor: Mela Puspita

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah