Klaim serupa juga pernah terjadi pada Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok disebut mengalami masalah di otak itu oleh Profesor Taruna Ikrar Guru Besar Neurobiologi Universitas California, Amerika Serikat, calon penerima Nobel.
Baca Juga: Tengah Malam, Ayus Disebut Nekat Temui Ayah Nissa Sabyan hingga Tetangga Jengkel
Namun, pada 2016, Profesor Taruna Ikrar telah membantah klaim yang menyangkut dirinya mengenai Ahok yang mengalami masalah di otak tersebut.
Profesor Taruna Ikrar mengatakan bahwa keterangan terkait dirinya yang mengatakan jika Ahok dan pendukungnya mengalami masalah di otak adalah tidak benar.
Dia juga menambahkan jika narasi tersebut menyampaikan informasi yang salah dan berpotensi menyesatkan opini publik serta mengandung fitnah yang mencemarkan nama baiknya.
Profesor Taruna Ikrar juga meminta masyarakat untuk tidak mempercayai narasi yang beredar tersebut dan lebih bijak lagi dalam menerima setiap informasi yang ada di berita online atau media sosial.
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai klaim peneliti Australia sebut Jokowi tak berkemampuan dan miliki daya rusak adalah tidak benar.
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***
Artikel Rekomendasi