Faktanya tidak ada informasi resmi dari media arus utama manapun yang menyatakan warga AS kecewa dengan Joe Biden dan ingin dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Isu Presiden Jokowi menjabat sebanyak 3 periode memang kerap menjadi topik hangat tapi dikatakan sendiri oleh Presiden Jokowi, jika jabatan Presiden hanya dua periode.
“Ada yang ngomong Presiden dipilih tiga periode. (Mereka yang usul) itu, satu ingin menampar muka saya, kedua ingin mencari muka, ketiga ingin menjerumuskan, itu saja,” ucap Presiden Jokowi dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara pada Selasa, 2 Maret 2021.
Usulan penambahan jabatan Presiden menjadi tiga periode karena adanya rekomendasi MPR periode 2014-2019 mengamandemen UUD 1945. Akan tetapi, rekomendasi tersebut hanya sebatas Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Menurut Wakil Ketua MPR RI dari fraksi PPP Arsul Sani mengatakan usulan penambahan jabatan Presiden menjadi tiga periode awalnya dari anggota DPR Fraksi NasDem, salah satu partai pendukung Joko Widodo.
Baca Juga: Dapat Hukuman Gantung, Orang Tua Asal Malaysia Ini Dinilai Membunuh Putri Sendiri, ini Kronologinya
“Sejak awal sudah saya sampaikan, saya ini produk dari pemilihan langsung sehingga saat ini ada keinginan untuk amandemen, jawaban saya, apakah bisa amandemen dibatasi? Untuk urusan haluan negara, jangan menebar ke mana-mana,” ujar Jokowi.
“Jadi lebih baik tidak usah amandemen. Kita konsentrasi saja ke tekanan-tekanan eksternal yang bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan,” sambungnya.
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai warga AS kecewa dengan Joe Biden dan ingin dipimpin oleh Jokowi adalah tidak benar.
Artikel Rekomendasi