Cek Fakta: Benarkah Terlalu Sering Makan Tahu Bisa Sebabkan Penyakit Parkinson? Tinjau Kebenarannya

- 19 Oktober 2020, 08:15 WIB
TAHU gejrot/PINTEREST
TAHU gejrot/PINTEREST /

PR PANGANDARAN - Santer beredar kabar bahwa memakan tahu kedelai secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit Parkinson.

Kabar tersebut beredar di Thailand melalui media sosial Facebook yang mulai pertama kali diunggah pada 3 Januari 2020 lalu dan terus dibagikan ulang lebih dari 200 kali.

Unggahan berbahasa Thailand itu menuliskan bahwa masyarakat yang memakan tahu kedelai dalam jumlah banyak akan mendorong pula banyaknya penderita Paskinson.

Baca Juga: Teken Beberapa Kesepakatan, Ini 3 Poin Penting Hasil Pertemuan Prabowo di Pentagon, AS

#Mengapa tahu merusak otak Anda? Saya biasanya sering mendengar kalimat ini: 'Provinsi yang memiliki banyak orang vegetarian dan makan banyak produk berbahan dasar kedelai memiliki banyak penderita Parkinson.

"Mengapa? Ini karena mengkonsumsi produk yang terbuat dari kedelai, seperti tahu, dapat meningkatkan risiko kehilangan memori, [mengakibatkan penyakit Parkinson],” seperti dikutip Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman AFP Fast Check pada 16 Oktober 2020.

Setelah ditelusuri dari laman AFP Fast Check lewat artikel berjudul "Misleading claim circulates online that excessive soybean consumption can increase risk of Parkinson’s disease", kabar tersebut ternyata menyesatkan.

Baca Juga: Alami Luka Berat hingga Kendaraan Ringsek, Ini Kronologi Kecelakaan Putra Amien Rais di Tol Cipali

Unggahan yang menyesatkan itu turut membuat Kanitha Tananuwong, profesor di Departemen Teknologi Pangan Universitas Chulalongkorn memberikan penjelasan.

Kanitha mengatakan, kabar tersebut tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup bahwa memakan makanan berbahan dasar kedelai bisa menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan otak seseorang.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AFP Fact Check


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x