Cek Fakta: Benarkah Sri Mulyani akan Jual Pulau Bali untuk Bayar Utang? Simak Kebenarannya

- 4 November 2020, 07:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dikabarkan akan menjual wilayah Bali untuk melunasi utang pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dikabarkan akan menjual wilayah Bali untuk melunasi utang pemerintah. /Facebook Zehan

PR PANGANDARAN - Media sosial kini tengah ramai dengan beredarnya kabar yang menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menjual pulau Bali untuk membayar utang negara jika rakyat mengizinkan.

Diketahui unggahan tersebut disebarkan oleh pemilik akun Facebook pada 2 November 2020.

Berikut narasi yang disematkan dalam unggahan tersebut.

"Bali trjual pun hutang tetap berjalan lancar gak bakalan bisa berhenti, jadi untuk di jual.
Jual aja luhut buat bayar utang nya
Emang ny bali milik mukidi!!!"

Baca Juga: Jelang Laga UCL, Ajax Amsterdam Justru Kehilangan 11 Pemain Gegara Covid-19

Akun tersebut juga menyisipkan tangkapan layar tulisan dari situs berjudul "SRI MULYANI : JIKA RAKYAT MENGIJINKAN DAERAH BALI KITA JUAL UNTUK BAYAR HUTANG".

Menilik dari sebaran berita tersebut memicu tanda tanya publik apakah benar Sri Mulyani akan jual Bali untuk bayar utang?

Melansir dari Antara, kabar yang menyebutkan Sri Mulyani akan menjual pulau Bali untuk bayar utang negara adalah kabar bohong atau hoaks.

Baca Juga: Posisi Israel Tetap Aman Jika Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Sztokman: Dia Cerdas dan Memahami

Kabar itu pernah beredar pada 2017 dan kemudian beredar kembali pada 2018 dan diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama Sandy Yah.

Sri Mulyani telah mengklarifikasi kabar bohong tersebut lewat akun media sosial pribadinya. Menteri Keuangan itu mengatakan pemerintah menjual Bali untuk bayar utang adalah fitnah keji dan tidak benar.

Berikut unggahan Sri Mulyani pada 12 Agustus 2018:

Baca Juga: Sempat Pecahkan Rekor, Dynamite Milik BTS Masuk Daftar 10 Tangga Lagu Teratas di Billboard

"Pada bulan Oktober 2017 telah beredar berita fitnah/hoax tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang seolah-olah  mengeluarkan pernyataan “Jika Rakyat Mengijinkan Daerah Bali Kita Jual Untuk Bayar Hutang”.  Link berita tersebut telah dihapus dan adminnya juga telah menghilang.

Namun demikian, sebuah akun Facebook bernama Sandy Yah, pada tanggal 10 Agustus 2018 mengunggah screen shot berita tersebut dan mendapatkan banyak tanggapan serta share. Berita tersebut adalah FITNAH KEJI dan TIDAK BENAR!

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak untuk diperjual belikan. NKRI sejak diproklamirkan oleh Pendiri Bangsa kita, terus kita jaga kedaulatan dan kemerdekaannya den

Baca Juga: Kabar Duka dari Seni Wayang, Dalang Kondang Asal Yogyakarta Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia

Keuangan Negara,  APBN termasuk kebijakan utang negara selalu kita jaga dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab - Keuangan Negara, APBN dan utang negara dibahas dan disetujui oleh DPR dalam bentuk UU APBN, dan diperiksa dan diaudit oleh BPK dan dipertanggung jawabkan di depan DPR. Semua informasi, data dan kebijakan dibahas secara terbuka dan disampaikan secara transparan kepada publik melalui website Kemenkeu. 

Masyarakat harus semakin hati-hati dan jangan percaya kepada berita fitnah dan berita palsu serta tidak benar seperti di atas.

Peredaran berita  FITNAH dan TIDAK BENAR tersebut sengaja dilakukan untuk menyerang Pemerintah,  kebijakan Fiskal dan Keuangan Negara secara tidak berdasar, dan untuk menyerang pribadi Menteri Keuangan RI. 

Baca Juga: Prediksi Menang atas Biden di Pilpres AS, Donald Trump Gelar Pesta di Gedung Putih Bersama Pendukung

Tindakan hukum bagi pembuat dan pengedar berita HOAX akan dilakukan terhadap Pemilik akun bernama Sandy Yah yang mengedarkan berita FITNAH dan TIDAK BENAR." demikian klarifikasi Sri Mulyani.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Sri Mulyani menjual Bali untuk bayar utang adalah tidak benar dan termasuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah