75 Anak Tewas, 1.000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar, ini Kata PBB

- 17 Juli 2021, 14:15 WIB
Sebanyak 75 anak tewas dengan 1.000 orang ditahan sejak kudeta militer Myanmar, ini penjelasan komite hak anak PBB.
Sebanyak 75 anak tewas dengan 1.000 orang ditahan sejak kudeta militer Myanmar, ini penjelasan komite hak anak PBB. /Reuters / Stringer/

Para ahli mengatakan mereka sangat mengutuk pembunuhan anak-anak oleh junta dan polisi.

Lebih lanjut, data juga menunjukkan bahwa beberapa korban bahkan dibunuh di rumah mereka sendiri.

“Mereka termasuk seorang gadis enam tahun di kota Mandalay, ditembak di perut oleh polisi,” kata pernyataan itu.

Sementara itu, para ahli juga mengecam penahanan sewenang-wenang yang meluas terhadap anak-anak di kantor polisi, penjara, dan pusat penahanan militer.

Mereka menunjuk otoritas militer yang melaporkan praktik menyandera anak-anak ketika mereka tidak dapat menangkap orang tua mereka, termasuk seorang gadis berusia lima tahun di wilayah Mandalay yang ayahnya membantu mengorganisir protes anti-militer.

Baca Juga: Lirik Lagu I Like You - Jo Jung Suk (OST Hospital Playlist 2) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Pada hari Jumat, situs berita Myanmar Now juga melaporkan bahwa dua anak di bawah umur, berusia 12 dan 15 tahun termasuk di antara tujuh penduduk desa dari kotapraja Sintgaing di wilayah Mandalay, yang ditahan dan didakwa memiliki bahan peledak.

Para ahli juga menyuarakan keprihatinan mendalam tentang gangguan yang cukup besar dalam perawatan medis penting dan pendidikan sekolah di seluruh negeri.

Bukan hanya itu, bahkan akses air minum dan makanan yang aman untuk anak-anak di daerah pedesaan juga telah terganggu.

Mereka menunjukkan bahwa kantor hak asasi PBB telah menerima laporan yang kredibel bahwa pasukan keamanan menduduki rumah sakit, sekolah dan lembaga keagamaan di negara itu, yang kemudian dirusak dalam aksi militer.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah