75 Anak Tewas, 1.000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar, ini Kata PBB

- 17 Juli 2021, 14:15 WIB
Sebanyak 75 anak tewas dengan 1.000 orang ditahan sejak kudeta militer Myanmar, ini penjelasan komite hak anak PBB.
Sebanyak 75 anak tewas dengan 1.000 orang ditahan sejak kudeta militer Myanmar, ini penjelasan komite hak anak PBB. /Reuters / Stringer/

PR PANGANDARAN – Puluhan anak telah terbunuh dan ratusan ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar sejak kudeta militer lebih dari lima bulan lalu.

Hal ini disampaikan oleh pakar hak asasi manusia ketika gejolak politik akibat kudeta militer di negara Myanmar berlanjut di tengah darurat kesehatan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Komite hak anak PBB melaporkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menerima data bahwa 75 anak telah terbunuh dan sekitar 1.000 orang ditangkap di Myanmar sejak kude militer pada 1 Februari 2021 lalu.

“Anak-anak di Myanmar dikepung dan menghadapi korban jiwa akibat kudeta militer,” kata ketua komite Mikiko Otani dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Bawang Putih Ampuh untuk Sembuhkan Covid-19? Simak Penjelasannya

Penduduk Myanmar telah mengambil bagian dalam protes massal, tetapi telah mendapat tanggapan militer yang brutal sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

“Anak-anak terpapar kekerasan tanpa pandang bulu, penembakan acak, dan penangkapan sewenang-wenang setiap hari,” kata Otani.

"Mereka menodongkan senjata ke arah anak-anak dan mereka melihat hal yang sama terjadi pada orang tua dan saudara mereka," ujarnya.

Komite tersebut terdiri dari 18 ahli independen yang bertugas memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak, yang ditandatangani Myanmar pada tahun 1991.

Baca Juga: 4 Manfaat Mengonsumsi Bawang Putih Mentah, Tingkatkan Sistem Imun hingga Mencegah Diabetes

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x