Mitos atau Fakta: Benarkah Makan Malam Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Gendut? Simak Penjelasannya

22 November 2020, 20:57 WIB
Ilustrasi makan mie instan sebelum tidur.* /Foto: Pixabay/digitalphotolinds/

PR PANGANDARAN - Banyak orang mengira bahwa makan malam sebelum tidur merupakan ide yang buruk untuk kesehatan.

Pemikiran itu sering kali berasal dari keyakinan bahwa makan sebelum tidur bisa menyebabkan penambahan berat badan. Namun, beberapa orang justru mengklaim bahwa camilan sebelum tidur sebenarnya dapat mendukung diet untuk turunkan berat badan.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Healthline, makan sebelum tidur bisa menyebabkan penambahan berat badan, karena metabolisme melambat saat tertidur.

Baca Juga: UMK Jawa Barat 2021: 17 Daerah Dinyatakan Naik, Banjar Tak Naik dan Masih Jadi yang Terendah

Hal ini menyebabkan kalori yang tidak tercerna disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

Namun, banyak ahli kesehatan mengatakan sebaliknya. Makan sebelum tidur baik-baik saha dan bahkan dapat meningkatkan kualitas tidur atau penurunan berat badan.

Karena dua pendapat itu, banyak orang yang menjadi heran dan kebingungan. Bahkan, sebagian dari masalahnya adalah bukti tentang masalah tersebut nampak mendukung kedua pernyataan yang bertolak belakang tersebut.

Baca Juga: Tren Kebijakan AS akan Berubah Drastis, Joe Biden Perbesar Peluang Pendanaan Hijau di Indonesia

Meskipun banyak orang percaya bahwa metabolisme yang lebih lambat selama tidur menyebabkan penambahan berat badan, tingkat metabolisme basal malam hari dalam tubuh kita rata-rata sama seperti pada siang hari.

Tubuh masih membutuhkan banyak energi bahkan ketika kita tidur.

Sementara itu, tidak ada bukti yang mendukung gagasan bahwa kalori dihitung lebih banyak sebelum waktu tidur daripada yang mereka lakukan pada waktu lain dalam sehari.

Baca Juga: Geger ‘Jamur Listrik’, Warga Temukan Jamur Misterius Bersinar Keluarkan Cahaya di Tengah Hutan

Namun, terlepas dari fakta bahwa tampaknya tidak ada alasan fisiologis mengapa, beberapa penelitian telah mengaitkan makan sebelum tidur dengan penambahan berat badan.

Bukti saat ini tidak menunjukkan alasan fisiologis mengapa makan sebelum tidur menyebabkan penambahan berat badan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sebelum tidur lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan.

Prang yang makan sebelum tidur ternyata lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan hanya karena camilan sebelum tidur adalah makanan tambahan dan menyebabkan kalori ekstra.

Baca Juga: Tembakan Roket ke Israel, Militan Palestina Telah Picu Serangan Udara dari Israel di Jalur Gaza

Tidak hanya itu, sore hari adalah waktu di mana banyak orang cenderung merasa paling lapar. Ini membuatnya semakin mungkin bahwa camilan sebelum tidur akan mendorong asupan kalori Anda melebihi kebutuhan kalori harian Anda.

Fakta lain yang mengejutkan adalah kebanyakan orang suka ngemil di malam hari sambil menonton TV atau bekerja menggunakan laptop, dan tidak mengherankan jika kebiasaan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Beberapa orang juga menjadi sangat lapar sebelum tidur karena mereka tidak makan cukup di siang hari.

Baca Juga: Pimpin Surabaya 2 Periode, Survei SMRC Tunjukan 97 Persen Warga Puas dengan Kinerja Tri Rismaharini

Rasa lapar yang ekstrem ini dapat menyebabkan siklus makan terlalu banyak sebelum tidur, kemudian menjadi terlalu kenyang untuk makan banyak keesokan harinya, dan lagi-lagi menjadi terlalu lapar sebelum tidur malam berikutnya.

Siklus ini, yang dapat dengan mudah menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan. Sehingga, makan cukup di siang hari cukup pentig untuk menjaga bentuk tubuh. 

Bagi kebanyakan orang, masalah makan di malam hari bukanlah karena metabolisme yang beralih ke penyimpanan kalori sebagai lemak di malam hari. Sebaliknya, kenaikan berat badan justru disebabkan oleh kebiasaan tidak sehat yang kerap menyertai ngemil menjelang tidur.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler