Mitos atau Fakta: Orang yang Cenderung Sinis Rentan Terserang Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya

- 26 November 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. /Pexels/Freestocks

PR PANGANDARAN - Orang sinis atau yang cenderung berpikiran 'julid' mungkin lebih rentan terhadap penyakit jantung yang disebabkan pola pikirnya yang memicu stres, menurut sebuah studi baru.

"Temuan ini mengungkapkan bahwa kecenderungan yang lebih besar untuk terlibat dalam permusuhan sinis, yang tampaknya sangat relevan dalam iklim politik dan kesehatan saat ini, dapat berbahaya tidak hanya untuk respons stres jangka pendek kita tetapi juga kesehatan jangka panjang kita,” penulis utama studi tersebut, Alexandra Tyra, mengatakan dalam siaran pers, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post.

Peneliti dari Baylor University di Texas memberi 196 peserta tes kepribadian, bersama dengan 20 item 'survei permusuhan' dengan pernyataan benar atau salah seperti 'orang sering mengecewakan saya', menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychophysiology .

Baca Juga: Beredar Kabar ST Terjerat Kasus Prostitusi Online, Akun Instagram Shoumaya Tazkiyyah Mendadak Hilang

Subjek tersebut kemudian diminta untuk melakukan serangkaian 'tes stres', sementara peneliti mengukur 'tingkat permusuhan' mereka selama periode tujuh minggu.

Dalam satu tes, partisipan dituduh mencuri dan diberi waktu hanya lima menit untuk membela diri, lalu peneliti akan mengukur detak jantung dan tekanan darah mereka.

Berdasarkan penelitian itu, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menunjukkan sifat sinis berjuang lebih untuk mengelola tingkat stres yang mereka alami, yang biasanya sering mengakibatkan obesitas, merokok dan kolesterol tinggi.

Baca Juga: Komentari Soal Prostitusi Online Artis ST dan MA, Aktor Krisna Mukti: Paling Figuran Doang

 

"Studi kami menunjukkan kecenderungan yang lebih tinggi untuk sikap bermusuhan sinis yang dapat mencegah atau menghambat penurunan respons dari waktu ke waktu .... Ini tidak sehat karena meningkatkan ketegangan pada sistem kardiovaskular kita," kata Tyra, seorang kandidat doktor dalam bidang psikologi dan ilmu saraf di Baylor University.

Untuk studi tersebut, para peneliti menggambarkan 'permusuhan sinis' sebagai keyakinan kognitif bahwa 'motif (atau) niat orang lain' tidak dapat dipercaya.

“Mungkin saat seseorang berpikir negatif tentang motif, niat atau kepercayaan dari sahabat mereka, rekan kerja atau bahkan politisi, mereka akan berpikir dua kali untuk secara aktif terlibat dengan pemikiran itu,” kata Tyra.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah