Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dorothy Sears pada wanita berusia rata-rata 63 tahun, menunjukkan bahwa wanita memiliki banyak waktu duduk total.
Untuk wanita yang duduk lebih lama tanpa gangguan, mereka lebih cenderung memiliki tingkat insulin yang lebih tinggi dan lebih banyak resistensi insulin.
Baca Juga: Belum Lama Jadi Menag, Gus Yaqut Janjikan Afirmasi Hak Agama Warga Syiah dan Ahmadiyah
Sears menjelaskan bahwa duduk dalam waktu lama dapat mengganggu aliran darah ke bagian bawah tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan dan mengurangi metabolisme tubuh.
Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa wanita Hispanik mengahadapi risiko terbesar dari duduk lama.
Baca Juga: Rayakan Natal Pertama Tanpa Sang Buah Hati, Karen Pooroe Ngaku Sedih: Sentimental Sekali Buat Saya
Selain efek duduk pada insulin, wanita Hispanik juga memiliki 5 persen peningkatan kadar gula darah untuk setiap 15 menit peningkatan duduk tanpa gangguan, dibandingkan dengan kenaikan kurang dari 1 persen untuk wanita non-Hispanik.
Orang Hispanik pada umumnya memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi dari kulit putih non-Hispanik.
Peneliti menyarankan jika ingin hidup sehat, maka harus terus bergerak dan pastikan untuk berhenti duduk lama dengan bangun untuk meregangkan tubuh atau berjalan, walau hanya sebentar.***
Artikel Rekomendasi