Waktu kebolehan pembayaran zakat ini ditarik dari analogi pada khotbah Rasulullah pada dua hari sebelum hari raya Idul Fitri yang meminta masyarakat untuk membayar zakat fitrah.
Para sahabat kemudian membayarkan zakatnya satu dan dua hari sebelum hari raya Idul Fitri sebagaimana riwayat hadits berikut ini:
وكان ابن عمر رضي الله عنهما يعطيها الذين يقبلونها وكانوا يعطون قبل الفطر بيوم أو يومين
Baca Juga: Ingin Menampilkan Versi Terbaik, 5 Zodiak Ini Sadar pada Penampilan Mereka
Artinya, “Sahabat Ibnu Umar RA memberikan zakat fitrah kepada mereka yang berhak menerimanya. Mereka (para sahabat) membayarkan zakat fitrah pada satu atau dua hari sebelum Syawwal,” (HR Bukhari).
Kewajiban zakat fitrah berlaku bagi mereka yang sedang mengalami kemudahan (mūsir).
Adapun mereka yang sedang mengalami kesulitan (mu‘sir) tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah.
Baca Juga: Pamer Potongan Daging dan Lemak Manusia di TikTok, Dokter Bedah Plastik ini Dilarang Praktik
Kemudahan dan kesulitan seseorang diukur dari kelebihan persediaan makanan pokok untuk dirinya dan orang yang menjadi tanggungan nafkah pada waktu wajib pembayarah zakat, yaitu hari raya Id dan malamnya.
Artikel Rekomendasi