7 Cara Atasi Imposter Syndrome, Salah Satunya Tulis Pencapaian Anda

- 6 Juli 2021, 16:00 WIB
Berikut 7 cara mengatasi Imposter Syndrome.
Berikut 7 cara mengatasi Imposter Syndrome. /Twitter.com/@BPPKkemenkeu

PR PANGANDARAN – Pernahkah Anda mendengar istilah imposter syndrome?

Imposter syndrome dikenal juga sebagai sindrom penipu. Apa sebenarnya imposter syndrome?

“Imposter Syndrome atau sindrom penipu adalah keadaan ketika seseorang meragukan kemampuan mereka, merasa seperti penipu, dan percaya bahwa prestasi mereka disebabkan keberuntungan daripada keterampilan mereka sendiri,” kata Sanam Hafeez, PsyD, seorang neuropsikolog dari Universitas Columbia di New York dari Healthy.com.

Baca Juga: Kate Middleton Jalani Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Orang Positif Covid-19, Istana Ungkap Kondisinya

Ketika mengalami imposter syndrome, tentu Anda tidak merasa nyaman.

Berikut ini 7 cara atasi imposter syndrome yang dapat Anda coba yang berhasil dirangkum oleh Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Healthy:

1. Hubungi profesional

Baca Juga: Mengenal Sosok Dr. Faheem Younus, Dokter Pendiri Dialog Muslim AS yang Tulis Cuitan Pakai Bahasa Indonesia

Menghubungi psikolog atau profesional kesehatan mental adalah langkah yang bagus.

Psikolog atau profesional akan membantu Anda dalam mengidentifikasi perasaan dan pemikiran Anda.

Ia juga akan memberikan solusi tentang cara merekonstruksi pemikiran imposter syndrome tersebut.

Baca Juga: Habiskan Rp11,1 Juta Sebulan untuk Makanan, Pria Tiongkok Ini Sukses Tambah Berat Badan 100 Kg

2. Menetapkan tujuan yang realistis

Orang-orang yang berprestasi ingin menembak bulan, tetapi tujuan itu dapat berakhir frustrasi dan melukai kepercayaan diri mereka.

Sebelum menetapkan sesuatu yang besar, ada baiknya Anda berlatih menetapkan tujuan realistis yang sesuai dengan rencana besar Anda.

Baca Juga: Running Man Episode 562: Yu Jae Seok Ungkap Kesan Kuat Song Ji Hyo hingga Dipilih Bergabung Running Man

2. Hindari toxic people

Imposter syndrome mungkin berada di dalam pikiran Anda, namun hal itu dapat diperparah oleh orang lain.

Lingkungan sekitar yang cenderung mengkritik dan meremehkan akan memperparah imposter syndrome.

“Anda tidak bisa sembuh, sampai Anda melepaskan diri dari lingkungan toxic people,” kata Sanam Hafeez.

Baca Juga: 'Lebih Menular dari Varian Delta', Inggris Dihadang Covid-19 Varian Lambda, Ini Penjelasan Ilmuwan

3. Catat pencapaian Anda

Hal ini perlu dilakukan untuk membantu Anda belajar merasakan kebanggaan atas pencapaian Anda.

“Jika Anda kesulitan menulis daftar pencapaian Anda, mintalah teman atau mentor tepercaya untuk membantu,” kata Hafeez.

Baca Juga: Ditanya Soal Karier sebagai Aktor atau Musisi, Iqbaal Jawab Tegas: Dulu Gua Pikir, Gua Harus Milih

4. Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain

Orang yang merasakan imposter syndrome kerap kali terjebak pada perbandingan kelemahan diri mereka dan kekuatan orang lain.

Hal ini dapat membuat pemikiran tentang imposter syndrome semakin kuat.

“Perbandingan kontraproduktif,” kata A.J. Marsden, PhD, asisten profesor layanan manusia dan psikologi di Beacon College di Leesburg, Florida.

Baca Juga: Tak Terdeteksi, Jaksa di Italia Sebut Covid-19 Sudah Menyebar Sebelum Kasus Pertama Resmi Diumumkan

“Alih-alih berfokus pada orang lain, bertanggung jawablah atas kesuksesan Anda dan sadari bahwa Anda tidak sampai di sana secara kebetulan,” katanya.

5. Buat jurnal positif

Pernahkah Anda mendapatkan pujian dari seorang teman?

Mendapatkan penghargaan di sekolah, kampus, atau tempat kerja? Maka, siapkan pena dan buku Anda!

Baca Juga: Rasakan 'Cubitan' di Area Kelamin, Pria Ini Ternyata Digigit Ular Sanca 1,5 Meter saat Berada di Toilet

Tuliskan setiap komentar positif yang Anda terima, sekecil apa pun itu.

“Setiap kali Anda mulai merasa seperti penipu, buat jurnal positif dan ingatkan diri Anda tentang pencapaian Anda,” kata Marsden.

6. Perhatikan dirimu sendiri

Baca Juga: Inul Daratista Mengaku Sempat Miliki Bobot 85 Kg, Sebut 'Duit Banyak Ga Ngaruh Ketika Kita Ga Menarik'

Berpura-puralah menjadi orang lain yang sedang melihat diri Anda.

Apa yang akan Anda pikirkan tentang diri Anda dalam situasi itu?

“Mencoba melihat diri sendiri dan pencapaian Anda dari perspektif lain dapat membantu Anda melihat sesuatu dengan lebih objektif dan ramah, kata Christine B. L. Adams, MD, psikiater dan penulis Living on Automatic.

Baca Juga: Koordinator PPKM Awasi Permainan Harga Obat, Menko Luhut: Tidak Boleh ada Kelangkaan

7. Dapatkan obat

Imposter syndrome dapat menyebabkan seseorang merasa depresi, cemas, serta penyakit mental lainnya.

Penyakit mental itu pada gilirannya dapat membuat imposter syndrome semakin memburuk.

“Terkadang dibutuhkan bantuan profesional, seperti terapi dan/atau pengobatan, untuk memutus siklus. Mengobati kondisi mendasar ini terlebih dahulu dapat menjadi langkah pertama yang penting,” kata Dr. Adams.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah