Penelitian berjudul Profil klinis-demografi dan hasil rumah sakit dari pasien Covid-19 yang dirawat di pusat perawatan tersier di India utara menyatakan bahwa demam hanya ada di 17 persen dari pasien, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan laporan lain di seluruh dunia.
"Selain itu Negara Tiongkok hanya 44 persen mengalami demam pada saat presentasi dan 88 persen mengalami demam selama tinggal di rumah sakit," ungkap peneliti.
Sebagian besar pasien dengan gejala mengalami gejala pernapasan ringan seperti gejala hidung, iritasi tenggorokan dan batuk, yang berbeda dari gejala yang dilaporkan dalam penelitian lain.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Mark Zuckerberg Ancam Tutup Facebook di Indonesia Karena Kerap Dibully Netizen?
Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul ‘Bukan Demam, Gejala Utama Covid-19 yang Sebenarnya Diungkap Para Ahli’
Lebih lanjut dikatakan bahwa 44 persen pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala ketika mereka dirawat di rumah sakit.
Sementara sejumlah besar pasien tanpa gejala adalah berita baik, karena ini menunjukkan bahwa mereka kebal terhadap infeksi.
Baca Juga: Sastrawan Ajip Rosidi Masuk Rumah Sakit, sang Anak Ceritakan Kronologinya Hingga Harus Operasi
Sebagian besar pasien diobati dengan perawatan suportif dan hanya memerlukan pengobatan simtomatik yaitu, antihistamin (48,6 persen), vitamin C (47,2 persen) dan parasetamol (20,8 persen).
Maka dari itu menurut peneliti bisa jadi demam bukan gejala yan paling menonjol ketika terpapar virus Covid-19 ini. (Kannia Nur Haida Komara/PikiranRakyat.com)***
Artikel Rekomendasi