Ternyata Bukan Demam, Para Ahli Ungkap Gejala Utama Covid-19 yang Sebenarnya

- 27 Juli 2020, 20:49 WIB
TIM medis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran memeriksa suhu tubuh pengunjung Gedung Rektorat, Jatinangor, dengan termometer inframerah, Kamis 12 Maret 2020. Bagi pengunjung yang suhu tubuhnya lebih dari 38,5 derajat celcius dirujuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.*
TIM medis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran memeriksa suhu tubuh pengunjung Gedung Rektorat, Jatinangor, dengan termometer inframerah, Kamis 12 Maret 2020. Bagi pengunjung yang suhu tubuhnya lebih dari 38,5 derajat celcius dirujuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.* /HUMAS UNPAD/

Penelitian berjudul Profil klinis-demografi dan hasil rumah sakit dari pasien Covid-19 yang dirawat di pusat perawatan tersier di India utara menyatakan bahwa demam hanya ada di 17 persen dari pasien, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan laporan lain di seluruh dunia.

"Selain itu Negara Tiongkok hanya 44 persen mengalami demam pada saat presentasi dan 88 persen mengalami demam selama tinggal di rumah sakit," ungkap peneliti.

Sebagian besar pasien dengan gejala mengalami gejala pernapasan ringan seperti gejala hidung, iritasi tenggorokan dan batuk, yang berbeda dari gejala yang dilaporkan dalam penelitian lain.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Mark Zuckerberg Ancam Tutup Facebook di Indonesia Karena Kerap Dibully Netizen?

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul ‘Bukan Demam, Gejala Utama Covid-19 yang Sebenarnya Diungkap Para Ahli’

Lebih lanjut dikatakan bahwa 44 persen pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala ketika mereka dirawat di rumah sakit.

Sementara sejumlah besar pasien tanpa gejala adalah berita baik, karena ini menunjukkan bahwa mereka kebal terhadap infeksi.

Baca Juga: Sastrawan Ajip Rosidi Masuk Rumah Sakit, sang Anak Ceritakan Kronologinya Hingga Harus Operasi

Sebagian besar pasien diobati dengan perawatan suportif dan hanya memerlukan pengobatan simtomatik yaitu, antihistamin (48,6 persen), vitamin C (47,2 persen) dan parasetamol (20,8 persen).

Maka dari itu menurut peneliti bisa jadi demam bukan gejala yan paling menonjol ketika terpapar virus Covid-19 ini. (Kannia Nur Haida Komara/PikiranRakyat.com)***

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah