Masih Misteri, Kematian Massal Hampir 100 Paus di Pantai Selandia Baru Membingungkan Para Ahli

26 November 2020, 19:36 WIB
Ilustrasi paus terdampar. /PIXABAY/WikimediaImages

PR PANGANDARAN - Hampir 100 paus pilot dan lumba-lumba hidung botol ditemukan telah mati dan terdampar secara massal di Kepulauan Chatham yang terpencil.

Pulau tersebut cukup sulit untuk diakses dengan jarak sekitar 800 km (497 mil) di lepas pantai timur Selandia Baru.

Para pejabat setempat pada Rabu, 25 November 2020 kemarin menyampaikan bahwa kebanyakan dari paus tersebut terdampar selama akhir pekan.

Baca Juga: 5 Kota Tersesak di Dunia: Shanghai di Nomor 3, Populasi New Delhi Meningkat hingga 215 Ribu Jiwa

Namun, sayangnya upaya penyelamatan paus-paus itu terhambat oleh lokasi pulau yang terpencil dan cukup sulit ditempuh.

Perihal jumlah paus dalam kematian massal tersebut, Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) mengatakan bahwa 97 di antaranya merupakan paus pilot dan tiga lumba-lumba mati.

Sementara yang masih hidup hanya 26 ekor. Paus-paus yang masih hidup itu pun bertahan dalam kondisi yang sangat lemah.

Baca Juga: Soal Ekspor Benih Lobster, Komisi IV DPR Mengaku 'Tak Terkejut' Edhy Prabowo Ditangkap KPK

“Hanya 26 paus yang masih hidup pada saat ini, sebagian besar dari mereka tampak sangat lemah, dan mengalami eutanasia karena kondisi laut yang ganas dan hampir pasti ada hiu putih besar di dalam air yang mengalami hal serupa," ungkap DOC Biodiversity Ranger, Jemma Welch, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Reuters pada Rabu, 25 November 2020.

Kasus terdamparnya paus secara massal ini sebetulnya merupakan fenomena yang cukup umum terjadi di Kepulauan Chatham.

Bahkan di tahun 1918, pernah terjadi kematian paus secara massal hingga 1.000 ekor dalam satu waktu.

Baca Juga: Keselamatan Rakyat hingga Lapangan Pekerjaan, Ini 3 Fokus Pemerintah dalam Tangani Pandemi Covid-19

Terdamparnya paus secara massal ini telah tercatat karena seringkali terjadi sepanjang sejarah modern.

Hanya saja, sebab kejadian itu hingga kini masih menjadi pertanyaan yang membingungkan di kalangan ahli biologi kelautan selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, pada akhir September 2020 ini beberapa ratus paus mati di perairan dangkal lepas pantai Australia.

Bahkan satu ekor paus yang dikatakan terbesar di dunia juga ikut terdampar di sana.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler