Mulai Panik Hadapi Covid-19, Kim Jong Un Ambil Langkah Serius, Termasuk Eksekusi Dua Pelanggar

27 November 2020, 20:19 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di Kabupaten Wiwon setelah munculnya kematian misterius mirip Covid-19.* /Victoria_Borodinova/Pixabay

PR PANGANDARAN - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mulai panik dan memperketat penegakan aturan demi mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan dampak ekonomi di Korea Utara.

Baru-baru ini, Kim Jong Un telah melakukan sejumlah langkah mencolok. Mulai dari memerintahkan setidaknya dua orang pelanggar untuk dieksekusi, melarang penangkapan ikan di laut dan mengunci ibu kota Pyongyang.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Sacbee pada Jumat, 27 November 2020, Korea Utara dikabarkan telah mengeksekusi satu orang di Pyongyang pada bulan lalu yang bertanggung jawab atas penurunan nilai tukar.

Baca Juga: Tuntas Jalani Rehabilitasi dan Pulang Temui Keluarga, Ini Ungkapan Haru Aktor Dwi Sasono

Korea Utara juga telah mengeksekusi seorang pejabat penting pada Agustus lalu lantaran kedapatan melanggar peraturan pemerintah untuk membatasi barang yang dibawa dari luar negeri.

Namun kedua orang yang dieksekusi itu tidak diidentifikasi namanya.

Korea Utara juga telah melarang penangkapan ikan dan produksi garam di laut untuk mencegah air laut terinfeksi virus.

Baca Juga: RM BTS Lempar Ponsel Z Fold 2 Rp34 Juta saat Pengumuman Grammy, Samsung: Kalian adalah Dynamite!

Korea Utara baru-baru ini memberlakukan isolasi di Pyongyang dan provinsi Jagang utara demi mencegar penyebaran virus corona.

Lalu pada awal bulan ini, di daerah lain yang para pejabatnya menemukan barang-barang tidak sah dan mata uang asing yang dibawa masuk selama mereka memberlakukan tindakan penguncian.

Korea Utara juga melakukan upaya peretasan yang berakhir gagal terhadap satu perusahaan farmasi Korea Selatan yang mencoba mengembangkan vaksin virus corona.

Baca Juga: Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Kasus Harian Positif Covid-19 di Indonesia Capai 5.828 Jiwa

Pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa mereka tak menemukan satu pun kasus virus korona di wilayahnya. Klaim ini kemudian dibantah oleh para ahli dari luar.

Wabah besar seperti Covid-19 ini dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan. Sebab, bila Covid-19 menyebar, sistem perawatan kesehatan Korea Utara akan lumpuh dan menderita kekurangan pasokan medis.

Pandemi Covid-19 lalu memaksa Korea Utara agar menutup perbatasannya dengan Tiongkok, mitra dagang terbesar dan pemberi bantuan pada bulan Januari.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Jenguk Habib Rizieq yang Dirawat Karena Positif Covid-19, Ini Faktanya

Penutupan tersebut diperparah dengan serangkaian bencana alam yang terjadi selama musim panas. Terlebih kini mereka tengah berada di bawah sanksi yang dipimpin AS.

Pemerintah Kim juga memerintahkan para diplomat di luar negeri agar menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memprovokasi Amerika Serikat.

Mereka khawatir tentang pendekatan baru Presiden terpilih Joe Biden terhadap Korea Utara.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: Sacbee

Tags

Terkini

Terpopuler