PR PANGANDARAN – Pandemi Covid-19 menginfeksi nyaris seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia.
Namun, Korea Utara lagi-lagi mengklaim jika negara mereka terbebas dari Covid-19, hal ini disampaikan sendiri oleh Kim Jong Un saat Parade Militer pada Sabtu, 10 Oktober 2020.
Selama menyampaikan pidatonya, Kim Jong Un menyampaikan agar warganya tetap mampu bertahan selama pandemi Covid-19 dengan adanya penutupan perbatasan ke luar.
Baca Juga: Waspada Jawa Barat Siaga 1, Ridwan Kamil: per Tahun 2000 Setiap Hari Terjadi 3 Kali Bencana
Dia juga berterima kasih kepada warga Korea Utara karena telah mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan agar terhindar dari infeksi virus.
Namun, pengakuan Kim Jong Un bahwa Korea Utara terbebas dari virus Covid-19 ini menimbulkan banyak pertanyaan dari pengamat luar.
Pembatasan negara secara ketat pada akhir Juli lalu diduga adanya kasus Covid-19, tapi Korea Utara masih menyangkal dan mengatakan jika tes tersebut tidak meyakinkan.
Baca Juga: Tunda Nikah hingga Bulan Madu ke Antartika, Nikita Willy: Masa Harus Diam-diam Langgar Pemerintah
Berdasarkan laporan kepada WHO, Korea Utara mengatakan telah melakukan karantina selama 40 hari pada 64 orang yang mempunyai kontak langsung dari kasus Keasong dan 3571 kontak sekunder dari fasilitas negara.
Meskipun Korea Utara mengklaim negara mereka bebas dari virus Covid-19, tapi banyak pengamat luar yang yakin jika virus Covid-19 telah masuk ke negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut.
Hal ini karena Korea Utara langsung menutup perbatasan dengan Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesar negara tersebut.
Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Sebabkan Kemandulan Permanen? Tinjau Kebenarannya
Penutupan perbatasan ini dilakukan beberapa minggu setelah ditemukan kasus pertama di Tiongkok pada Desember 2019.
“Meskipun wabah lokal secara luas belum terjadi tapi kemungkinan banyak orang telah terinfeksi,” ucap analis Hong Min dari Institut Korea Selatan.
“Bahkan saat Korea Utara mengunci diri, seharusnya ada kasus yang dicurigai di sana dan pihak berwenang harus memeriksanya secara intens,” lanjutnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Sebabkan Kemandulan Permanen? Tinjau Kebenarannya
Selama parade tersebut, Kim Jong Un meluncurkan rudal balistik baru dan memberi peringatan bahwa negaranya akan memobilisasi secara penuh kekuatan nuklir jika terancam oleh negara lain.
Pernyataannya ini mendapat respons dari Gedung Putih di Amerika Serikat yang menyatakan jika mereka merasa kecewa dengan Korea Utara yang lebih memprioritaskan program rudal nuklir dan balistik yang jelas dilarang dibandingkan membangun masa depan yang lebih cerah bagi warga Korea Utara.***
Artikel Rekomendasi