Akhiri Masa Jabatan, Trump Perintahkan Eksekusi Mati 5 Orang, Keluarga Besar Kardashian Kecewa

11 Desember 2020, 16:35 WIB
Ilustrasi Donald Trump /Pixabay/geralt

PR PANGANDARAN – Menjelang akhir jabatannya, Presiden Donald Trump kebut serangkaian eksekusi federal, sebelum jadwal pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang.

Terdapat 5 eksekusi yang diperintahkan dan dimulai pada pekan ini. Salah satunya ialah narapidana tersebut Brandon Bernard (40 tahun) yang dijadwalkan dihukum mati.

Dilansir dari New York Post pemerintah federal pada Kamis malam mengeksekusi terpidana pembunuh Brandon Bernard, mengabaikan seruan untuk grasi dari banyak orang termasuk Kim Kardashian dan beberapa juri dalam persidangannya.

Baca Juga: Taylor Swift Habiskan Miliaran untuk Donasi Covid-19: Banyak yang Kehilangan Nyawa, Maka...

Bernard, 40, dihukum mati dengan suntikan mematikan di Terre Haute, Indiana, karena perannya dalam pembunuhan ganda 1999 di pangkalan militer Texas yang dilakukan ketika dia berusia 18 tahun.

Pengacaranya pada Kamis malam telah meminta penundaan eksekusi 11 jam, yang ditolak oleh AS. Mahkamah Agung.

Dalam kata-kata terakhirnya, Bernard meminta maaf atas kejahatan tersebut.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Intip 5 Kata Kunci yang Paling Dicari Google Sepanjang Tahun

"Saya minta maaf," katanya, menurut saksi media.

“Itulah satu-satunya kata yang dapat saya ucapkan yang sepenuhnya menangkap perasaan saya sekarang dan perasaan saya hari itu.”

Lebih dari 500.000 orang menandatangani petisi yang mendesak Presiden Trump untuk meringankan hukuman Bernard.

Baca Juga: Foto Suga BTS Muncul di Pilkada Serentak 2020, Warga Kediri Heboh: Pantesan Gak Ikut Comeback!

"Saya sangat kacau sekarang," cuit Kardashian Kamis malam, setelah eksekusi.

Dia adalah orang yang direformasi. Begitu penuh harapan dan positif hingga akhir. Lebih penting lagi dia menyesal, sangat menyesal atas rasa sakit dan sakit yang telah dia timbulkan kepada orang lain.

“Mereka membunuh Brandon. Dia adalah orang yang direformasi," cuitnya.

Baca Juga: Geger 'Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Diselidiki Penyidik atas Dugaan Korupsi', Begini Kata KPK

“Spo penuh harapan dan positif sampai akhir. Lebih penting lagi dia menyesal, jadi kasihan atas luka dan rasa sakit yang dia timbulkan kepada orang lain,” tambahnya.

Dalam panggilan terakhirnya dengan pengacaranya, Brandon mengatakan dia mencintaimu, dan ingin mengucapkan terima kasih lagi, dia tweeted bahwa pengacara itu memberitahunya. Dia bilang dia tidak merasa terlalu sesak di kursi.

Pesan perpisahannya kepada orang lain adalah ‘jangan bergaul dengan orang yang salah,’

Baca Juga: 3 Balita yang Tewas di Medan Ternyata Dibacok Pakai Sebilah Parang, Pelaku Malah Tidur dan...

"Itu sangat penting baginya sehingga dia membagikannya kepada para pemuda," cuitnya.

Kardashian Kamis pagi telah meminta Trump untuk campur tangan.

"Brandon Bernard, seorang ayah berusia 40 tahun, akan dieksekusi besok oleh pemerintah federal kami," Kardashian, 40, nad tweeted sehari sebelum eksekusi, pada hari Rabu.

Baca Juga: Kaget Lihat 3 Cucunya Tewas Penuh Luka Dibacok Ibunya, Nenek di Medan Menjerit Pulang dari TPS

“Setelah mengenal Brandon, saya patah hati tentang eksekusi ini. Saya meminta @realDonaldTrump untuk memberi Brandon pengurangan dan mengizinkannya menjalani hukuman di penjara,” katanya.

Bernard termasuk di antara lima remaja yang dihukum karena menculik Todd dan Stacie Bagley.

Salah satu remaja, Christopher Vialva yang saat itu berusia 19 tahun, menembak pasangan yang berada di bagasi mobil mereka. Bernard lalu membakar kendaraan itu.

Baca Juga: Mengaku Tersadarkan Lewat Hinaan hingga Caci Maki, UAS: Lama-lama Saya Bisa Jadi Fira'un Kalau...

Bernard dan Vialva dijatuhi hukuman mati pada tahun 2000. Vialva dieksekusi pada bulan September.

Tiga remaja lainnya berusia di bawah 17 tahun pada saat kejahatan terjadi dan menghindari hukuman mati.

Lima juri dalam persidangan Bernard mendukung petisinya untuk mendapatkan grasi.

Baca Juga: Dulu Sempat Musuhan, Ayu Dewi Bongkar Sifat Jessica Iskandar hingga Disebut Tak Tahu Malu

Para juri merasa bahwa Bernard bersalah, tetapi merasa dia tidak berniat membunuh keluarga Bagley, dan menganggap pengacaranya tidak membelanya dengan baik.

"Brandon membuat satu kesalahan besar pada usia 18 tahun," kata pengacara Bernard dalam pernyataan setelah dia dieksekusi.

"Tapi dia tidak membunuh siapa pun, dan dia tidak pernah berhenti merasa malu dan sangat menyesal atas tindakannya dalam kejahatan yang merenggut nyawa Todd dan Stacie Bagley,” tambahnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler