Setelah Tiongkok Pulang dari Bulan, Kini Giliran Kanada yang Akan Kirimkan Astronot Ke Bulan

17 Desember 2020, 15:12 WIB
Ilustrasi bendera Tiongkok. /Pixabay

PR PANGANDARAN – Belum lama ini kita mendengar Tiongkok yang baru pulang dari bulan dengan membawa batuan untuk diteliti.

Tidak mau kalah dengan Tiongkok, Kanada segera melakukan aksi yang sama. Negara ini akan menerbitkan astronot pertamanya ke bulan.

Seorang astronot Kanada akan mengambil bagian dalam misi bulan untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu sebagai bagian dari proyek Artemis yang dipimpin NASA.

Baca Juga: Setahun Covid-19, WHO Baru akan Kirim Peneliti ke Wuhan untuk Selidiki Asal-usul Virus pada 2021

Misinya, Artemis II, akan mengirimkan uji terbang berawak yang dikirim ke orbit bulan pada tahun 2023. Namun, itu tidak melibatkan pendaratan yang sebenarnya di Bulan, menurut badan antariksa Amerika Serikat.

"Saya bangga mengumumkan yang pertama: Kanada akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam misi awak pertama ke Bulan sejak misi Apollo," kata menteri inovasi, sains dan industri Navdeep Bains, dalam konferensi pers.

"Ini akan membuat Kanada menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang memiliki astronot di luar angkasa," katanya.

Baca Juga: Jalani Operasi Otak Tanpa Dibius, Anak 9 Tahun Ini Malah Asyik Main Piano dan Game

Bains tidak mengidentifikasi astronot Kanada yang dipilih untuk misi tersebut, yang pertama ke Bulan sejak 1972.

Pengumuman itu datang pada Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pekan lalu yang mengungkapkan sekelompok orang beranggotakan 18 orang yang dapat pergi ke bulan sebagai bagian dari program tersebut.

Kanada adalah salah satu dari delapan negara, termasuk Australia, Italia, Jepang, Luksemburg, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat yang telah menandatangani perjanjian untuk berpartisipasi dalam program Artemis NASA.

Baca Juga: Young Lex Unggah Foto Anya 'Nemplok' Sambil Meluk, Netizen: Kalau Gue Bininya Baper, Nyebut Bang

Program ini bertujuan untuk mengembalikan manusia ke tetangga terdekat Bumi pada tahun 2024.

Ia juga berencana untuk mendirikan stasiun luar angkasa di orbit bulan, yang disebut Gateway.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa partisipasi Kanada dalam program Artemis adalah bagian dari strategi luar angkasa baru negara itu, yang mencakup investasi sebesar Rp. 22,6 Triliun rupiah selama 24 tahun.

Baca Juga: Muslim Sri Lanka Alami Gejolak Batin Dahsyat, Kini Jenazah Covid-19 Wajib Dikremasi

NASA berharap bisa membangun Gateway pada tahun 2026. Hal itu akan berfungsi sebagai titik pendaratan untuk misi ke Bulan.

Artemis III akan mengirim astronot, termasuk wanita pertama, ke Bulan pada tahun 2024.

Astronot terakhir yang benar-benar menginjak bulan adalah awak Apollo 17 pada Desember 1972.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler