Di Inggris, Umat Muslim Menerima Vaksin Covid-19 di Masjid: Kami Adalah Orang-orang Beriman

9 Februari 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi Vaksinasi COVID-19. //Instagram.com/@npaaw

PR PANGANDARAN - Di Inggris, umat Muslim menemukan kenyamanan dalam menerima vaksin di masjid yang disulap menjadi tempat informasi seputar Covid-19.

Dalam upaya untuk meyakinkan komunitas etnis minoritas tentang vaksin tersebut, masjid di Inggris telah diubah menjadi klinik sementara.

Ketika Shenaz Sajan, berusia 60 tahun, seorang wanita Inggris dari English Midlands, mengetahui lebih banyak tentang Covid-19, dia ragu-ragu dengan vaksin yang ditawarkan, dan berharap jika perlu, dia bisa melawan virus dengan pola makan nabati.

Baca Juga: Teddy Tuntut Rumah yang Layak hingga Kebutuhan Sekolah Bintang dari Warisan Lina Jubaedah

“Tapi saya mendapat banyak informasi, petunjuk dan kepastian dari masjid bahwa vaksin itu halal dan diperbolehkan,” katanya kepada Al Jazeera, merujuk pada Pusat Islam Al-Abbas di Balsall Heath, masjid pertama yang disetujui sebagai pusat vaksinasi oleh NHS Inggris.

"Itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan berada di tempat tepercaya seperti masjid," tuturnya.

Sajan termasuk di antara puluhan orang yang telah menerima vaksin Oxford-AstraZeneca di pusat itu, yang berada di dalam kota Birmingham, sejak 21 Januari.

Baca Juga: Bak Mandi Tinja, Wanita Berusia 50 Tahun Terperosok di Toilet Jongkok hingga Sulit Bangkit

Dilansir dari Al Jazeera Inggris telah mendapat pujian atas peluncuran vaksinasi, karena telah memberikan dosis pertama kepada sekitar 10 persen dari populasi, atau lebih dari 12 juta orang.

Pusat vaksinasi telah didirikan di lokasi yang diharapkan seperti apotek tetapi juga di bioskop, lapangan sepak bola London dan tempat ibadah lainnya seperti kuil Hindu.

Pada hari Minggu, ratusan orang divaksinasi di klinik pop-up di Masjid London Timur, yang melayani komunitas Muslim terbesar di Inggris.

Baca Juga: Rindukan Event Olahraga, Menpora Bahas Perizinan dengan Kapolri

Di Birmingham, Al-Abbas Islamic Center memvaksinasi dua orang sekaligus di aula serbaguna.

Masjid tersebut diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang dalam beberapa minggu mendatang.

Nuru Mohammed, imam masjid, mengatakan gagasan untuk mengubah ruang itu menjadi klinik adalah untuk membantu orang-orang yang kurang mendapat informasi tentang kampanye vaksinasi, di tengah ketakutan dan informasi palsu yang beredar di kalangan komunitas Muslim.

Baca Juga: Balita Jatuh dari Lantai 11 Kapal Pesiar, Sang Kakek Justru Ditetapkan jadi Tersangka Utama

"Kami sangat senang bahwa orang-orang datang untuk menerima suntikan mereka," katanya kepada Al Jazeera.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong saudara dan saudari saya yang terkasih untuk memverifikasi setiap informasi yang mereka terima dengan ahli medis terpercaya seperti staf NHS," tambahnya.

“Ini pasti akan mengirimkan pesan positif yang kuat kepada komunitas Muslim yang lebih luas, tidak hanya di sini di Birmingham, tetapi di seluruh negeri, karena saya pikir ini adalah masjid pertama di negara itu yang membuka pintunya untuk vaksinasi," tuturnya.

Baca Juga: Pendaftaran Petani Milenial 4.0 Dibuka, Ridwan Kamil: Ayo Pemuda-pemudi yang Ingin Meraih Kemuliaan Hidup!

Petugas kesehatan di masjid mulai dengan memberikan suntikan kepada orang-orang yang rentan dan lanjut usia, dari semua latar belakang, termasuk Shaukat Ali yang berusia 82 tahun.

"Saya merasa damai sekarang," kata Ali kepada Al Jazeera, setelah menerima vaksin.

“Saya akan mendorong anggota keluarga saya untuk melakukannya ketika diundang oleh NHS," sambungnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Diam-diam Disebut Pakai Dana Haji Rp38,5 Triliun Tanpa Diketahui Jemaah, Ini Faktanya

Beberapa penelitian di Inggris telah menunjukkan bahwa keraguan vaksin lebih umum di antara orang-orang dari latar belakang etnis minoritas, dengan ketakutan sebagian didorong oleh ketidakpercayaan pada sistem kesehatan.

Warga Inggris berkulit hitam, Asia, dan etnis minoritas lainnya cenderung tidak menerima tawaran vaksin, karena informasi yang saling bertentangan berputar-putar di jaringan media sosial dan di beberapa komunitas.

Husna Khimji, yang berusia 69 tahun menerima vaksin di Al-Abbas, bersama suaminya yang berusia 70 tahun.

Baca Juga: Virus Misterius Serang Tanzania, Pejabat Kaget Pasien Alami Mual, Muntah Darah hingga Tewas

“Bibi saya yang berusia 84 tahun ke atas agak enggan untuk mengambil vaksin, tetapi setelah saya memberi tahu mereka di grup WhatsApp keluarga bahwa saya memilikinya, mereka juga pergi untuk mengambilnya di masjid," katanya.

“Saya sangat positif mengambil vaksin di masjid… Kami adalah orang-orang beriman dan mempercayai komite masjid kami, yang termasuk dokter profesional," tuturnya.

"Mereka telah berbicara kepada kami, memberi tahu kami mengapa kami harus minum vaksin, dan menjelaskan bahwa semua mitos ini tidak memiliki dasar," pungkasnya.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler