Tentara Korea Selatan Diizinkan Pakai Ponsel, Tingkat Bunuh Diri Selama Wajib Militer Langsung Turun Drastis

16 Februari 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi Wajib Militer di Korea /Soompi/

PR PANGANDARAN - Sejak tahun lalu, tentara di militer Korea Selatan diizinkan menggunakan ponsel dengan bebas setelah waktu kerja mereka.

Beberapa orang khawatir tentang ini, dengan kekhawatiran tentang pelanggaran keamanan. Namun, telah dipastikan bahwa tingkat bunuh diri dan tingkat desersi telah menurun secara signifikan sejak tentara diizinkan menggunakan ponsel mereka selama wajib militer.

Setelah ponsel diizinkan untuk digunakan, tentara sering terlihat menggunakan ponsel mereka selama waktu istirahat dalam menjalani wajib militer. Para prajurit ini menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton ceramah dan video internet di ruang baca.

Baca Juga: Apresiasi Camat Cisarua Bubarkan Pesta Wali Kota Bekasi, dr. Tirta: Salut, Bubarin Acara Pejabat

"Saya belajar untuk mendapatkan sertifikat karena saya ingin melamar pekerjaan yang berhubungan dengan materi berbahaya," ujar prajurit Kim Tae Woong.

Tentara sekarang dapat melakukan panggilan video dengan orang tua mereka dan bahkan dengan orang terdekat mereka.

Otoritas militer menganalisis bahwa penggunaan ponsel membantu meringankan isolasi tentara dalam situasi di mana liburan dan keluar rumah dibatasi karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dengan Berat Hati, Rachel Vennya: Aku dan Mas Niko Bukan Suami Istri Lagi, Tetapi Anak-anak

Menurut data yang dirilis ke MBC oleh Kementerian Pertahanan Nasional, jumlah tentara yang bunuh diri menurun 44 persen tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah desersi juga menurun hampir 30%.

Pihak militer menilai ponsel telah menjadi mekanisme kunci bagi tentara untuk mengatasi depresi saat pandemi Covid-19.

Militer juga berencana meningkatkan pemanfaatan ponsel dengan menerbitkan kartu liburan elektronik.

Baca Juga: ‘Akhiri Pandemi Sangat Mudah’, Bill Gates Prediksi Atasi Perubahan Iklim Lebih Sulit bagi Dunia

Namun, masih banyak kekhawatiran tentang efek sampingnya.

Tahun lalu, sebuah unit militer memposting hukuman berkode di media sosial dan ada kasus di mana tentara terlibat dalam kejahatan seks digital dengan menggunakan ponsel.

Militer mengatakan akan meminimalkan efek samping dengan memperkuat sistem keamanan dan peraturan hukumannya.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Naver

Tags

Terkini

Terpopuler