Bayi 17 Bulan Meninggal Tragis Usai Tak Sengaja Telan Baterai hingga Kerongkongannya Berlubang

3 Maret 2021, 14:00 WIB
Bayi 17 Bulan Meninggal Tragis Usai Tak Sengaja Telan Baterai hingga Kerongkongannya Berlubang. /balita/pixabay/fujikama/

PR PANGANDARAN – Seorang bayi 17 bulan di Texas, meninggal secara tragis setelah tak sengaja menelan baterai.

Pada Oktober 2020, ibu bayi itu Trista Hamsmith, mengira putrinya Reese menderita batuk yang sangat parah.

Untuk itu, Trista membawa putrinya ke dokter anak dan mengatakan jika bayi yang biasanya ceria itu mungkin menderita flu parah.

Baca Juga: ‘Virus Corona Semakin Meraja’, Mbak You Ramal Kapan Covid-19 akan Berakhir di Indonesia

Tak lama setelah keluarga tersebut kembali ke rumah, sang ibu menyadari bahwa baterai di remote control mereka hilang.

Trista mengetahui putrinya menelan baterai setelah membawa Reese ke ruang gawat darurat dan di sanalah dokter menemukan Reese telah menelan baterai kancing kecil hingga membuat lubang di kerongkongannya.

“Mereka (dokter) melakukan rontgen dan memastikan bahwa baterai ada di sana dan mereka melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan baterainya,” ucap Trista dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Sun pada Rabu, 3 Maret 2021.

Baca Juga: Beri Perlindungan Hukum pada Terdakwa Pemerkosaan, Hakim Agung Diminta Mundur dari Jabatannya

Baterai kancing tidak hanya membuat tersedak, tetapi juga dapat menyebabkan reaksi kimia yang mematikan di dalam tubuh.

Baterai akan bereaksi dengan air liur yang menyebabkan penumpukan soda kaustik yang memakan daging seperti asam sesaat setelah ditelan.

Pada akhir Oktober, Reese menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan baterai dari dalam tubuhnya dan kembali ke rumah setelah dirawat sebentar di rumah sakit.

Baca Juga: Tak Jatuh ke Pelukan Billy Syahputra, Amanda Manopo Menikahi Pria Ini di Usia 30 Tahun

Namun, Reese harus kembali dilarikan ke ruang gawat darurat beberapa hari kemudian ketika kondisinya memburuk.

"Kami menemukan bahwa fistula telah terbentuk yang seperti lorong. Ada lubang yang menembus trakea dan esofagusnya,” kata Trista.

“Saat lubang itu terbentuk, itu memungkinkan udara pergi ke tempat yang tidak seharusnya. Makanan dan minuman juga mengalir ke tempat yang tidak perlu mereka tuju,” sambungnya.

Baca Juga: Almarhum Rina Gunawan Turunkan Berat Badan demi Lihat Anak Menikah: Pokonya Aku Harus Panjang Umur!

Dokter lalu memberi Reese selang gastronomi dan ventilator untuk membantu pernapasannya yang terganggu.

Pada Desember, dokter memberi tahu bahwa mereka perlu melakukan operasi lagi untuk memperbaiki fistula dan beberapa minggu kemudian ventilator dilepas.

Tak lama setelah ini, dokter memutuskan untuk memberinya trakeostomi di mana selang dimasukkan ke dalam tenggorokan untuk membantu pernapasan.

Baca Juga: Ayah Kandung yang Hamili Siswa SLTA Banjar Ditangkap, Tersangka GAN Mengaku Ingin Mati di Kereta Api

Tiga hari setelah operasi trakeostomi, Reese mulai berjuang kembali hingga pada 17 Desember 2020, dia meninggal secara tragis.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler