Ancaman Terorisme Berpindah, Ini Alasan Tentara AS Ditarik Mundur dari Afghanistan

20 April 2021, 15:10 WIB
ilustrasi Menlu AS Antony Blinken mengklaim ancaman terorisme sudah berpindah tempat, bukan lagi di Afghanistan, sehingga itu menjadi alasan tentara AS ditarik mundur.* /Diego Gonzalez/Unsplash

PR PANGANDARAN - Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Luar Negeri (Menlu AS) Antony Blinken resmi menyatakan akan menarik diri dari Afghanistan, menyusul klaim ancaman terorisme telah berpindah ke tempat lain, sehingga Washington perlu fokus pada sejumlah tantangan di tempat lain itu.

Menilai ancaman terorisme berpindah ke tempat lain, Presiden AS Joe Biden pun telah mengumumkan bahwa hampir 2.500 tentara AS akan meninggalkan Afghanistan, meski terjadi sebelum tanggal peringatan 20 tahun serangan 11 September yang memicu perang terpanjang AS.

“(Perubahan) ancaman terorisme telah berpindah ke tempat lain. Dan kami memiliki item lain yang sangat penting dalam agenda kami, hubungan Tiongkok hingga menangani segala hal seperti perubahan iklim dan Pandemi Covid-19, "kata Blinken kepada penyiar program ABC's This Week.

“Dan di situlah kami harus memfokuskan energi dan sumber daya kami,” tegas Blinken.

Baca Juga: Ibunda Desiree Tarigan Sakit Hati: Hotma Kalau Gak Sayang Lagi Desi, Kembalikan ke Saya!

Kemudian, Blinken bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani serta pejabat senior AS di Kabul minggu lalu dan memberi tahu mereka tentang pengumuman Biden untuk mengakhiri "perang selamanya," yang dimulai sebagai tanggapan atas serangan 11 September 2001.

Dalam arti lain, Blinken mengatakan bahwa AS telah mencapai tujuan yang ingin dicapai.

“Al-Qaeda telah terdegradasi secara signifikan. Kapasitasnya untuk melakukan serangan terhadap Amerika Serikat sekarang dari Afghanistan tidak ada,” jelasnya.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan tidak ada yang dapat menawarkan jaminan tentang masa depan Afghanistan setelah pasukan AS pergi, bahkan ketika dia menekankan AS akan tetap fokus pada "ancaman teroris" yang berasal dari negara itu.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap II untuk 9.074.584 KPM Cair, Berikut Syarat dan Kriteria Mendapatkannya

Melansir dari Fox News, Sullivan ditanya tentang risiko terulangnya apa yang terjadi di Irak, di mana pejuang ISIS merebut wilayah setelah pasukan AS mundur pada tahun 2011 hingga menyebabkan Presiden Barack Obama saat itu mengirim pasukan kembali ke Irak.

Namun begitu, Sullivan mengatakan Biden tidak berniat mengirim pasukan Amerika kembali ke Afghanistan.

"Saya tidak bisa menjamin apa pun yang akan terjadi di dalam negeri. Tidak ada yang bisa," tegas Sullivan.

“Yang bisa dilakukan Amerika Serikat hanyalah menyediakan pasukan keamanan Afghanistan, pemerintah Afghanistan dan sumber daya dan kemampuan rakyat Afghanistan, melatih dan melengkapi pasukan mereka, memberikan bantuan kepada pemerintah mereka. Kami telah melakukan itu dan sekarang saatnya bagi pasukan Amerika untuk pulang dan rakyat Afghanistan untuk membela negara mereka sendiri," jelas Sullivan.

Baca Juga: Dwayne Jhonson Berikan Hadiah Spesial Ulang Tahun untuk Putrinya, Tia Giana : Ayah, Kamu Tahu AquaMan?

Setelah mengumumkan keputusannya untuk menarik pasukan, Biden mengatakan AS akan memantau ancaman tersebut, mengatur kembali kemampuan kontraterorisme dan menyimpan aset substansial di kawasan itu untuk menanggapi ancaman terhadap AS yang muncul dari Afghanistan.

"Dia tidak berniat mengalihkan pandangan kami dari bola," kata Sullivan tentang minat Joe Biden pada Afghanistan.

"Kami memiliki kapasitas, dari memposisikan kembali kemampuan kami di cakrawala, untuk terus menekan ancaman teroris di Afghanistan," pungkas Sullivan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler