Turis Amerika Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup Karena Bunuh Polisi Italia

6 Mei 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi, dua orang turis asal Amerika Serikat (AS) mendapat vonis hukuman seumur hidup usai dinyatakan bersalah membunuh polisi Italia.* //Pixabay/PublicDomainPictures

PR PANGANDARAN - Dua orang turis Amerika dijatuhi hukuman seumur hidup pada Rabu, 5 Mei 2021 karena membunuh seorang petugas polisi Italia pada tahun 2019.

Lebih lanjut, kedua turis itu diketahui menerima hukuman penjara seumur hidup setelah pengadilan memutuskan bersalah atas aksi membunuh petugas polisi Italia.

Namun begitu, dua turis bernama Finnegan Lee Elder dan Gabriel Natale-Hjorth dinyatakan bersalah bukan karena telah membunuh polisi Italia, tetapi juga percobaan pemerasan dan pelanggaran lainnya terhadap Wakil Brigadir Mario Cerciello Rega.

Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku Hari Ini, Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Paksa Mudik

Kemudian, kedua turis itu diketahui menikam Cerciello Rega 11 kali setelah sengatan obat yang gagal.

Sementara diketahui Natale-Hjorth membantu menyembunyikan senjata pembunuhan itu.

Di bawah hukum Italia, seorang kaki tangan juga dapat dituduh melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Mengorbit Bumi Selama Setahun, Anggur Luar Angkasa Ini Dijual Seharga Rp1,4 Miliar

Para terdakwa menyatakan bahwa mereka tidak tahu bahwa petugas paramiliter Carabinieri adalah seorang polisi.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, keduanya menyatakan bahwa mereka bertindak untuk membela diri.

Janda petugas yang terbunuh itu terisak-isak saat putusan dijatuhkan.

Sementara ayah Panatua berteriak pada anaknya.

"Finnegan, aku mencintaimu!" ujarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru Mei 2021: PT Nindya Karya Buka Kesempatan untuk Lulusan S1 di Berbagai Posisi

Rega dan rekannya dipanggil untuk menyelidiki upaya pemerasan, setelah pemuda Amerika tersebut diduga mencuri ponsel dari seorang pedagang kokain jalanan  yang telah mengambil uang mereka tanpa menyediakan obat-obatan.

Para remaja saat itu menggunakan telepon untuk mengatur pertemuan untuk mendapatkan uang mereka kembali.

Para turis California mengatakan mereka mengira Cerciello Rega dan rekannya Andrea Varriale, yang keduanya mengenakan pakaian preman, adalah preman yang menyerang mereka di jalan yang gelap ketika pertarungan mematikan terjadi.

Baca Juga: Temui Bendera Merah Putih dengan Kondisi Tak Layak Kibar, Anggota TNI AD Segera Lakukan Ini

Elder bersaksi bahwa dia takut korban yang berbadan berat itu akan mencekiknya, sebelum dia menikamnya berulang kali.

Persidangan sebagian besar bermuara pada perkataan Varriale terhadap para tersangka, dan menjadi berita halaman depan di Italia, saat negara itu berduka atas pembunuhan seorang perwira.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler