PR PANGANDARAN - Belakangan dunia Twitter dihebohkan dengan unggahan dari seorang dokter Amerika Serikat (AS) bernama Faheem Younus.
Lewat Twitter, Dr. Faheem Younus menulis cuitan imbauan soal Covid-19 menggunakan bahasa Indonesia.
Diketahui Dr. Faheem Younus merupakan seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland.
Baca Juga: AHY Ingat Ulang Tahun Sang Ibu, Unggah Potret Bersama Ani Yudhoyono Bikin Haru: 6 Juli adalah…
Ia menjadi dikenal usai membagikan unggahan menggunakan bahasa Indonesia.
“Indonesia sekarang dalam ‘mode krisis’. Harap hindari ‘mode panik’. Tetap tenang dan dengarkan para ahli,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika Indonesia akan kembali normal dalm 3-6 minggu ke depan.
“Anda dapat meratakan gelombang ini dalam 3-6 minggu,” ungkapnya.
Ia pun juga menyertakan sebuah gambar berupa imbauan.
“Tetap tenang dan hentikan penyebaran virus,” ujar tulisan tersebut.
Baca Juga: Ditanya Soal Karier sebagai Aktor atau Musisi, Iqbaal Jawab Tegas: Dulu Gua Pikir, Gua Harus Milih
“Cuci tanganmu selama 20 detik. Tutup ketika bersin dan batuk. Lakukan pembatasan sosial dan hindari kerumunan,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau untuk tetap di rumah, terutama jika sedang sakit.
Cuitannya kini telah disukai sebanyak 3,4 ribu suka dan telah di-retweet lebih dari 2,1 ribu kali.
Baca Juga: Tak Terdeteksi, Jaksa di Italia Sebut Covid-19 Sudah Menyebar Sebelum Kasus Pertama Resmi Diumumkan
Lantas siapakah, Dr. Faheem Younus?
Diketahui Dr. Faheem Younus adalah dokter bersertifikat (CPE) atau Continuing Professional Education.
Ia memimpin program peningkatan kualitas, keamanan dan pengalaman pasien di Universitas Maryland.
Baca Juga: Ditanya Desta Soal Asmara dan Sosok Dilan, Iqbaal: Ga Semua Perempuan Suka...
Bukan hanya itu, Dr. Faheem Younus juga mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya dari Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama untuk layanan kemanusiaannya pada tahun 2008.
Ia bahkan mendapatkan penghargaan ‘Top Doc’ sebanyak 3 kali dari Majalah Baltimore.
Bukan hanya itu, Dr. Faheem Younus adalah Anggota Senior di Pusat Etika Hoffberger di Universitas Baltimore dan Profesor Kedokteran Klinis di Universitas Maryland.
Namun, tidak banyak yang tahu, ternyata ia merupakan seorang muslim.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Huff Piost, ia adalah orang yang memprakarsai dialog antara Muslim dan Amerika.***