Ilmuwan WHO Kecam Final Euro 2020, Sebut Bakal Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Eropa

14 Juli 2021, 12:00 WIB
Seorang ilmuwan WHO kecam final Euro 2020 bakal menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Eropa, begini katanya. /Pixabay/geralt

PR PANGANDARAN - Setelah Final Euro 2020 berlalu, kini seorang ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengecam pesta olahraga Eropa itu, diklaim makin menghancurkan dunia dengan peningkatan kasus Covid-19 yang memprihatinkan.

Lebih lanjut, dilaporkan The Guardian, Final Euro 2020 ini mendapat cacian bernada mengecam dari pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove.

"Apakah saya seharusnya menikmati menonton penularan yang terjadi di depan mata saya?" demikian bunyi cuitan ilmuwan WHO yang bernada mengecam Final Euro 2020

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 di Inggris telah melonjak didorong oleh varian Delta yang sangat menular hingga muncul ide gila Perdana Menteri Inggris Borris Johnson yang ingin mencabut aturan pembatasan.

Baca Juga: Seret Nama Syekh Ali Jaber, dr. Lois Owien Sebut Almarhum Meninggal Sia-sia Karena Ini

Pada Juni lalu, Inggris mencapai kesepakatan dengan UEFA untuk memungkinkan Stadion Wembley membuka hingga 75% dari kapasitas 90.000 untuk tiga pertandingan Juli termasuk Final Euro 2020 antara Inggris dan Italia.

Meski ada skema yang menilai keamanan pertemuan massal selama pandemi bergantung pada orang yang memberikan tes cepat negatif sebagai syarat masuk.

Tetapi publikasi tersebut melaporkan, tes aliran lateral Innova yang digunakan di Inggris tidak terlalu dapat diandalkan dalam menemukan kasus positif dalam beberapa hari pertama setelah terinfeksi dan ketika dilakukan oleh staf non-kesehatan.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Diklaim Ampuh Lawan Berbagai Varian Covid-19, Ini Penjelasan RDIF Rusia

Bahkan, WHO mengeluarkan peringatan bahwa kerumunan akan memicu kasus Covid-19 makin meningkat.

“Kami tahu bahwa dalam konteks peningkatan penularan, pertemuan massal yang besar dapat bertindak sebagai penguat,” ujar seorang pejabat darurat senior WHO, Katie Smallwood yang berbicara belum lama ini.

Sedangkan, komite kesehatan masyarakat parlemen Eropa menggambarkan keputusan Inggris untuk mengizinkan 60.000 penggemar ke Stadion Wembley sebagai "resep bencana".

Baca Juga: Dul Jaelani Jenguk Tissa Biani yang Positif Covid-19: Sedih Ga Bisa Pegangan Tangan

Lebih buruknya, ratusan kasus telah dikaitkan dengan turnamen tersebut, termasuk hampir 1.300 penggemar Skotlandia yang melakukan perjalanan ke London untuk pertandingan tim mereka melawan Inggris pada 18 Juni.

Berlanjut pada kasus Covid-19 yang dicatat pada 300 orang Finlandia yang kembali dari St Petersburg, dan beberapa kasus Covid-19 di Kopenhagen.

Singkatnya, risiko penularan Covid-19 tertinggi adalah dalam pengaturan dalam ruangan dengan ventilasi terbatas atau tanpa ventilasi, sehingga acara yang melibatkan banyak orang dalam jarak dekat di luar ruangan juga berisiko.

“Itu semua bar, bus, kereta api, rumah di mana jutaan orang melakukan ini pada saat yang sama,” jelas Catherine Noakes, profesor teknik lingkungan untuk bangunan di University of Leeds dan anggota Sage mengatakan dalam media sosial miliknya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler