Soal Asal Usul Covid-19, China Berjanji Lanjutkan Partisipasi hingga Desak WHO Konsultasi dengan Ini

16 Agustus 2021, 14:00 WIB
Soal asal usul Covid-19, China berjanji melanjutkan partisipasi hingga mendesak WHO konsultasi dengan pihak ini. /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Berkaitan dengan penelusuran asal usul Covid-19, Pemerintah China berjanji untuk melanjutkan partisipasinya yang berbasis sains, mendesak Sekretariat WHO sepenuhnya berkonsultasi dengan negara-negara anggota mengenai rencana kerja global dan melaksanakan kerjasama yang efektif.

Adapun pernyataan partisipasi China pada penelusuran asal usul Covid-19 itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu pada briefing yang diadakan untuk utusan asing, belum lama ini.

"Sikap China pada penelusuran asal global telah konsisten dan jelas," kata Ma, Menteri Luar Negeri China tentang partisipasi negaranya pada penelusuran asal usul Covid-19.

Baca Juga: Harapan Kunto Aji jelang HUT ke-76 RI: Situasi Ini Gak Mudah buat Semua Orang

Lebih lanjut, dia menunjukkan bahwa penelusuran asal usul Covid-19 ini adalah masalah sains, sehingga seharusnya hanya dapat diserahkan kepada para ilmuwan untuk mengidentifikasi, melalui penelitian ilmiah, sumber zoonosis virus dan rute penularan hewan-manusia.

"Tidak ada negara yang berhak menempatkan kepentingan politiknya sendiri di atas kehidupan rakyatnya, dan masalah ilmu pengetahuan tidak boleh dipolitisasi untuk tujuan memfitnah dan menyerang negara lain," katanya.

Dia mengatakan temuan dan rekomendasi laporan studi bersama WHO-China diakui secara luas oleh masyarakat internasional dan ilmuwan, serta harus dihormati dan dilaksanakan oleh semua pihak, termasuk WHO.

Baca Juga: HyunA dan DAWN Akan Comeback dengan Lagu Duet Pertama Mereka Bersama

Pekerjaan penelusuran asal usul Covid 19 global di masa depan harus dilanjutkan dari dasar itu, alih-alih menciptakan kembali roda, katanya.

"China selalu mendukung dan akan melanjutkan partisipasi dalam penelusuran asal berbasis sains," kata Ma, seraya menambahkan apa yang ditentang China adalah mempolitisasi penelusuran asal, penelusuran asal yang bertentangan dengan resolusi WHA dan mengabaikan laporan studi bersama.

Dia mengatakan Sekretariat WHO harus bertindak berdasarkan resolusi WHA, melakukan konsultasi menyeluruh dengan negara-negara anggota tentang rencana kerja penelusuran asal global, termasuk mekanisme tindak lanjut, dan sepenuhnya menghormati pandangan negara-negara anggota.

Baca Juga: Lirik Lagu Bad Habit - Ed Sheeran dan Terjemahan Indonesia, Sempat Viral di TikTok

Bahkan, rencana penelusuran asal usul Covid-19 yang melibatkan negara tertentu harus diputuskan melalui konsultasi dengan negara yang bersangkutan.

Dalam arti lain, China mengklaim sangat mementingkan studi penelusuran asal usul Covid-19, sekaligus aktif bekerja sama dengan WHO sejak hari-hari awal wabah, menambahkan bahwa China menerbitkan urutan genom Covid-19 pada awalnya.

"Setiap upaya untuk membalikkan atau mendistorsi kesimpulan dari laporan studi bersama adalah manipulasi politik dan tidak menghormati ilmuwan dan sains global," kata Ma.

Baca Juga: Lirik Lagu Kiss Me More - Doja Cat ft. SZA, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Selain itu, Ma juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengabaikan fakta dan menuduh China menolak bekerja sama dalam penelusuran asal usul Covid-19.

"Label 'refuse origin tracing' tidak akan pernah bisa disematkan di China. Justru sangat cocok untuk Amerika Serikat sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan, pihak AS tidak hanya diam-diam menggunakan berbagai cara untuk memaksa dan menekan Sekretariat WHO dan pakar internasional, tetapi juga secara terbuka menggunakan badan intelijen untuk melakukan penelusuran asal usul Covid-19.

Ma mengatakan bukanlah ilmiah atau moral bagi Amerika Serikat untuk membesar-besarkan apa yang disebut kebocoran virus dari Institut Virologi Wuhan tanpa dasar faktual sama sekali.

Baca Juga: Ternyata karena Ini Henny Rahman Menikah Cepat dengan Alvin Faiz: karena Memang Enggak...

Jika AS tidak memiliki hati nurani yang bersalah, ia harus mengundang WHO untuk melakukan penyelidikan penelusuran asal usul Covid-19 di Fort Detrick dan University of North Carolina, tambah Ma.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk China, Andrey Denisov menyuarakan penentangan bangsanya terhadap politisasi penelusuran asal usul Covid-19 untuk pendekatan kolaboratif, transparan dan multilateral.

Senada dengan Duta Besar Rusia, Awale Ali Kullane sebagai Duta Besar Somalia untuk China, mengatakan penelitian penelusuran asal usul Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: CCTV

Tags

Terkini

Terpopuler