Netizen China Tuduh Ahli Virologi Ini Lakukan Plagiarisme atas Disertasi Doktornya, Ini Penjelasannya

16 Agustus 2021, 19:35 WIB
Belakang netizen China sedang memberi tuduhan serius pada ahli virologi negaranya yang lakukan plagiarisme atas sebuah disertasi doktor. /REUTERS/Tingshu Wang

PR PANGANDARAN - Belum lama ini, seorang ahli virologi terkemuka Zhang Wenhong mendapat tuduhan plagiarisme yang dipimpin netizen China terhadap disertasi doktor yang diterbitkan pada tahun 2000 silam.

Lebih lanjut, Zhang Wenhong yang dikenal ahli virologi China, kini terperosok dalam air panas setelah berkomentar bahwa manusia mungkin perlu "berdampingan dengan Covid-19" dalam jangka panjang, memicu kontroversi hingga mendapat tuduhan plagiarisme.

Beberapa netizen di platform mirip Twitter China, Sina Weibo, mempromosikan tuduhan terhadap ahli virologi Zhang Wnhong, yang dianggap sebagai "Dr Fauci China," mengklaim rasa curiga adanya penipuan akademik dengan melakukan plagiarisme terhadap tesis milik Huang Hainan, seorang profesor dari Institut Teknologi Qilu.

Baca Juga: Ditanya Ben Joshua 'Mau Ikut Lomba Apa', Jawaban Netizen Bikin Monohok!

Lebih lanjut, Zhang Wenhong mendapat tuduhan telah mengklaim tesis Huang Hainan yang diterbitkan dalam Chinese Journal of Tuberculosis and Respiratory Diseases pada tahun 1998, dijiplak oleh Zhang pada tahun 2000, tanpa tanda kutip, catatan, instruksi, atau bahkan pengakuan.

Namun terlepas dari klaim netizen bahwa 95 persen tesis Huang dijiplang oleh Zhang dengan memposting beberapa foto dari makalah masing-masing, beberapa platform media mengatakan bahwa bagian yang tumpang tindih terkonsentrasi terutama di bagian tinjauan literatur, yang terdiri dari sekitar 3.300 kata.

Sedangkan makalah doktor Zhang setebal 95 halaman memiliki panjang sekitar 70.000 kata.

Baca Juga: 2 Orang Afghanistan Terekam Jatuh dari Ketinggian Usai Nekat Bergelantungan di Luar Pesawat

Sebagai tanggapan, Sekolah Pascasarjana Universitas Fudan mengatakan telah melihat laporan tentang diskusi online atas bagian tinjauan literatur dari tesis doktor Zhang.

Bahkan, Universitas Fudan berjanji untuk meluncurkan penyelidikan dan mempublikasikan hasilnya tepat waktu.

Sedangkan Zhang (52) belum menanggapi tuduhan itu saat hadir dalam konferensi pers pada akhir pekan lalu.

Adapun tuduhan online muncul setelah pernyataan Zhang dibuat di akun Sina Weibo pada 29 Juli sebagai tanggapan atas kebangkitan epidemi baru-baru ini di Provinsi Jiangsu China Timur, yang telah menyebar ke beberapa provinsi lainnya.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Hari Ini 17 Agustus 2021 Segera Klaim Senjata dan Skin Hero!

Namun begitu, saat itu Zhang menyebut sebagian besar ahli virologi di dunia sekarang setuju bahwa Covid-19 adalah virus residen yang harus dipelajari seluruh dunia untuk hidup bersama.

Pakar lain termasuk ahli epidemiologi top China Zhong Nanshan, direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu dan spesialis pernapasan terkenal China Wang Chen telah menyatakan pandangan yang sama.

Kebijaksanaan koeksistensi jangka panjang dengan virus, seperti yang dikatakan Zhang, bukan hanya pandangan arus utama komunitas medis Tiongkok dalam memerangi epidemi tetapi juga mewakili pendapat komunitas medis global.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 16 Agustus 2021: Ricky Menunggu Surat Elsa, Elsa Menanti Surat Nino

Namun, beberapa hari setelah Zhang membuat pernyataan ini, Gao Qiang, mantan menteri kesehatan China, menulis sebuah artikel di People's Daily, menyerukan untuk melanjutkan langkah-langkah pencegahan epidemi yang ketat untuk menjaga negara itu bebas Covid-19.

Bahkan, Gao Qiang juga mencerca gagasan hidup berdampingan dengan Covid-19 yang tampaknya bertentangan dengan Zhang.

Banyak netizen juga mendesak Universitas Fudan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan hasil yang tidak bias kepada publik sesegera mungkin.

Bukan tanpa sebab, sebagian netizen China percaya tuduhan plagiarisme, jika tidak benar, seharusnya tidak menghalangi Zhang, sebagai seorang profesional medis, untuk terus melanjutkan. mempublikasikan lebih banyak saran tentang memerangi Covid-19.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler