PR PANGANDARAN - Seorang atlet sepakbola asal Afghanistan yang membela timnas Afghanistan tewas setelah jatuh dari pesawat AS yang mengangkut orang-orang untuk kabur dari Kabul.
Sejak Taliban mengambil alih ibu kota Afghanistan pada minggu, banyak orang memenuhi bandara kota untuk pergi melarikan diri dari Afghanistan.
Zaki Anwari diduga jatuh dari pesawat Boeing C-17 milik AS yang akan meninggalkan Afghanistan setelah kekacauan terjadi di negara tersebut.
Baca Juga: Bukan Ayu Ting Ting, Robby Purba Ternyata akan 'Menikah' dengan Dijodohkan oleh Ashanty
Dalam keadaan Kabul yang memanas, ratusan orang mencoba mengejar pesawat Angkatan Udara AS di bandara.
Video mengerikan yang diunggah di media sosial memperlihatkan dua orang jatuh hingga tewas dari pesawat C-17 setelah lepas landas.
Kantor berita Afghanistan Ariana mengatakan pada hari Kamis bahwa ada salah satu orang yang tewas dalam kisruh itu adalah Zaki Anwari, seorang pemain sepak bola berusia 19 tahun, yang jatuh dari Boeing C-17 USAF pada hari Senin.
Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Terbaru dari Garena Edisi 20 Agustus 2021
Zaki Anwari diduga berusaha berpegangan pada bagian luar pesawat militer Amerika saat berangkat dari bandara internasional Hamid Karzai.
Pesawat C-17 Globemaster membawa 640 orang saat mencoba meninggalkan Kabul, namun pesawat tersebut diduga kelebihan muatan.
Kantor Investigasi Khusus (OSI) Angkatan Udara AS mengatakan sedang meninjau semua informasi yang tersedia mengenai pesawat C-17, serta tewasnya warga sipil.
Baca Juga: Spoiler Penthouse Season 3 Episode 11: Dendam Kesumat, Bae Ro Na Berapi-api Ancam Cheon Seo Jin
“Selain video online dan laporan pers tentang orang-orang yang jatuh dari pesawat saat keberangkatan, sisa-sisa manusia ditemukan di sumur roda C-17 setelah mendarat di pangkalan udara al-Udeid, Qatar,” kata perwakilan Kantor Investigasi Khusus Angkatan Udara AS dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian Jumat, 20 Agustus 2021.
Diyakini bahwa setidaknya lima orang tewas dalam kekacauan yang terjadi di Kabul, yang di mana pasukan AS melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah orang-orang ikut masuk ke pesawat dan ingin mengevakuasi pejabat.
Pada Kamis, situasi di bandara Kabul masih memanas, dan puluhan orang yang memenuhi syarat untuk dievakuasi tidak dapat memasuki pesawat untuk menyelamatkan mereka.
Taliban mempertahankan kehadirannya yang kuat di bandara dan beberapa orang terlihat berusaha menyerahkan bayi mereka kepada tentara AS dengan harapan mereka dapat melarikan diri dari negara itu.
Kekhawatiran akan keselamatan mereka yang bekerja untuk pasukan AS dan NATO tampaknya dikonfirmasi oleh bocoran laporan PBB yang disiapkan oleh Pusat Analisis Global Norwegia, yang mengatakan bahwa Taliban menangkap dan/atau mengancam akan membunuh atau menangkap anggota keluarga sasaran atau individu kecuali mereka menyerahkan diri.***