Dokter NHS Ungkap Efek Jangka Panjang pada Tubuh Anak-anak yang Terpapar Virus Corona

16 Mei 2020, 15:20 WIB
ILUSTRASI anak-anak.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Para dokter NHS mengungkap efek jangka panjang pada tubuh anak yang terinfeksi virus corona, komplikasi serius hingga memerlukan perawatan intensif.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs BBC, setidaknya 100 anak di Inggris telah menunjukan reaksi yang sama terlihat pada anak-anak di Eropa.

Kemungkinan besar penyakit tersebut muncul sebagai respon imun pada anak yang terpapar virus corona, yaitu penyakit kawasaki.

Baca Juga: WHO Sebut Virus Corona Baru Benar-benar Hilang dalam 4-5 Tahun, Walau Vaksin Telah Ditemukan

Sebelumnya, sejak April lalu, para dokter NHS telah diminta untuk mencari tahu reaksi langka atau penyakit langka berbahaya pada anak anak.

Penelitian ini dilakukan, setelah adanya laporan delapan anak terkena penyakit aneh usai terpapar virus corona di London, termasuk anak berusia 14 tahun yang meninggal dunia.

Mereka semua memiliki gejala yang sama ketika tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak Evelina London, yaitu demam tinggi, ruam, mata merah, dan bengkak.

Baca Juga: Jalani Puasa Ramadhan di Seoul, Ayana Moon: Saya Kangen Ayam Penyet dan Cumi Indonesia

Para dokter menggambarkannya sebagai "fenomena baru" yang mirip dengan sindrom syok penyakit Kawasaki.

Suatu kondisi langka yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Gejala yang sering ditunjukan kelenjar bengkak di leher dan bibir kering serta pecah-pecah.

Dr Liz Whittaker, dosen klinis penyakit menular anak dan imunologi, di Imperial College London, mengatakan fakta baru, bahwa sindrom itu terjadi di tengah pandemi, menunjukkan keduanya terkait.

Baca Juga: THR Cair! Berikut Rekomendasi Ponsel Harga 1 sampai 3 Jutaan Sesuai Budget

"Puncak gejala Covid-19 telah dilewati anak terinfeksi, kemudian tiga atau empat minggu kemudian terlihat fenomena baru ini, yang membuat kita berpikir bahwa itu adalah fenomena pasca-infeksi Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa kemungkinan besar adalah suatu efek jangka panjang setelah anak selesai menderita corona.

Kemungkinan itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan penumpukan antibodi setelah infeksi. Sehingga munculah sindrom penyakit langka Kawasaki.

Baca Juga: Serang Korban hingga Koma, Ibu Ketua Geng Motor Buat Video Tak Terima Dua Anaknya Ditangkap Polisi

Prof Russell Viner, presiden Royal College of Paediatrics and Child Health, mengatakan mayoritas anak-anak yang memiliki kondisi tersebut adalah mereka yang menjalani pengobatan corona.

Namun, setelah pulih dan diperbolehkan pulang, kebanyakan dari mereka terkena sindrom penyakit langka atau Kawasaki.

Hingga kini, para ilmuwan dunia tengah mengkaji efek jangka panjang pada anak yang terpapar corona, meski angka kesembuhan mereka tinggi.

Baca Juga: Ngaku Dibegal hingga 4 Jarinya Putus, Cerita Nahas Wanita Medan Kelabui Polisi Demi Klaim Asuransi

Namun, efek jangka panjang setelah pulih berpotensi mengerikan, dibanding kerusakan organ dalam tubuh seperti yang terjadi pada orang dewasa.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler