Dunia Ramai-ramai Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19, WHO: Pandemi Masih Jauh dari Selesai

10 Juni 2020, 13:04 WIB
SUASANA briefing online yang dilakukan oleh WHO //Youtube/Reuters

PR PANGANDARAN - Amerika Tengah melaporkan lonjakan kasus infeksi akibat virus coron tertinggi sepanjang perjalanan pandemi Covid-19.

Kondisi ini mendesak Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberikan pengertian pada sejumlah negara guna melanjutkan kembali pengendalian angka infeksi.

Tedros Adhanom Ghebereyesu bahkan mengungkap, bahwa waktu enam bulan ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk mengambil langkah pelonggaran.

Baca Juga: Lemas, Pegal hingga Tak Bisa Beranjak dari Kasur, Gejala Penyakit Baru yang Dirasakan Warga Tasik

Dilaporkan Channel News Asia, lebih dari 136.000 kasus baru dilaporkan seluruh dunia pada pekan ini. Hampir 75 persen kasus berasal dari negara bagian Amerika dan Asia Selatan.

Menanggapi pertanyaan tentang Tiongkok, ahli darurat utama WHO, Dr Mike Ryan, mengatakan studi retrospektif tentang bagaimana wabah telah ditangani bisa menunggu.

"Kita perlu fokus sekarang pada apa yang kita lakukan hari ini untuk mencegah puncak kedua," ujarnya.

Baca Juga: Pandemi Picu 'Epidemi Kesepian', Puluhan Pasien Covid-19 Meninggal Sendirian di Rumah Tanpa Keluarga

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul Kasus Harian Covid-19 Capai Rekor Tertinggi, WHO Sebut Pandemi Jauh dari Selesai

Ryan juga mengatakan infeksi di negara-negara Amerika tengah termasuk Guatemala masih meningkat, dan infeksi itu adalah epidemi 'kompleks'.

"Saya pikir ini adalah saat yang sangat memprihatinkan," katanya, menyerukan kepemimpinan pemerintah yang kuat dan dukungan internasional untuk kawasan itu.

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu Masih Hantui Jabar, Usai Bogor dan Bandung, Dua Kota Ini Jadi Sasaran 'Empuk'

Negara bagian Eropa, Brasil, kini tengan menapaki posisi panas pandemi Covid-19, dengan jumlah kasus terkonfirmasi kedua tertinggi didunia.

Bahkan, angka kematian di Brasil sempat melampaui Italia pada pekan lalu.

Sementara itu, Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO, mengatakan bahwa 'pendekatan komprehensif' sangat penting di Amerika Selatan.

Baca Juga: Viral, Dorce Gamalama Bakal Digaji Rp 3 Miliar oleh Raffi Ahmad, Syahnaaz Sadiqah Beri Tanggapan

Lebih dari 7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona secara global dan lebih dari 400.000 telah meninggal.

"Ini masih jauh dari selesai," kata van Kerkhove.

Setidaknya setengah dari kasus virus corona yang baru ditemukan di Singapura tidak menunjukkan gejala, kata ketua gugus tugas virus pemerintah kepada Reuters, yang memperkuat keputusan negara-kota untuk mengurangi pembatasan kuncian secara bertahap.***(Nur Anisa)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler