Isak Tangis Warga Kembali Terdengar, Ternyata Israel Gempur Secara Brutal Gaza, Palestina

24 Agustus 2020, 21:05 WIB
Israel menyerang Jalur Gaza dengan roket pada Sabtu, 22 Agustus 2020. /Aljazeera

PR PANGANDARAN - Isak tangis warga Gaza, Palestina kembali terdengar, hal itu lantaran pasukan militer Israel mulai menyerang Gaza secara brutal.

Serangan brutal menggunakan pesawat tempur membuat Israel berhasil menggencarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Senin, 24 Agustus 2020 pagi waktu setempat.

Pos dan fasilitas milik kelompok Hamas menjadi sasaran utama.

Baca Juga: Gunakan Malaikat Israfil di Seri Terbaru Yeezy, Kanye West dan Adidas Diserang Netizen: Ganti Nama!

Dilaporkan laman Al Jazeera yang dikutip WartaEkonomi dari Republika, militer Israel mengatakan, serangan terbaru yang mereka lancarkan mengincar terowongan Hamas dan beberapa titik militer.

Targer area pesawat tempur Israel yakni di daerah timur kota al-Qarara, selatan kota Khan Younis. Setidaknya tiga misil diluncurkan dan meninggalkan kawah yang dalam.

Selain itu, Israel meluncurkan artileri dan menghantam situs di timur Rafah di Jalur Gaza selatan. Serangan tersebut menyebabkan situs terkait hancur dan terbakar.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Disebut 'Pemalas', BLINK Murka dan Serang Natya Shina: Segera Minta Maaf!

Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Serangkaian serangan Israel merupakan respons atas peluncuran balon pembakar dari Gaza yang diyakini didalangi Hamas.

Tak hanya melakukan serangan, Israel telah menangguhkan pengiriman bahan bakar minyak ke Gaza pekan lalu. Hal itu menyebabkan satu-satunya pembangkit listrik di wilayah yang diblokade itu ditutup.

Menurut warga, penutupan itu menyebabkan pasokan listrik di sana berkurang dari enam jam menjadi empat jam per hari.

Baca Juga: Misteri Pembunuh Satu Keluarga Terungkap, Pelaku Ternyata Sahabat Korban yang Baik dan Penyayang

Saat ini dua juta penduduk Gaza menikmati listrik sekitar enam jam sehari kemudian diikuti pemadaman selama sepuluh jam.

Rumah tangga dan aktivitas bisnis di Gaza telah bergantung pada generator untuk menyiasati pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Hal tersebut meningkatkan tekanan keuangan pada masyarakat yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan.

Baca Juga: Ini Nasihat Nabi Muhammad Saw Agar Tidak Bangkrut, Salah satunya Jangan Jadi Koruptor Sombong

Gaza, yang diblokade sejak 2007, menggantungkan sebagian besar kebutuhan energinya pada Israel. Hal itu membuat Israel dapat dengan mudah menekan kelompok atau faksi perlawanan yang berbasis di wilayah tersebut.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Aljazeera republika Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler