Terkubur Ribuan Tahun Akibat Letusan Gunung Berapi, Arkeologi Kaget 2 Jasad Manusia Ditemukan Utuh

22 November 2020, 12:15 WIB
MAYAT dua pria masih utuh, kemungkinan korban letusan Gunung Vesuvius.* /LUIGI Spina/Parco Archeologico/EPA

PR PANGANDARAN - Para arkeolog kembali menemukan dua jasad manusia yang masih utuh dan sangat terawat. 

Keduanya merupakan pria yang dilepuh sampai mati oleh letusan gunung berapi yang menghancurkan kota Romawi kuno Pompeii pada tahun 79 Masehi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kebudayaan Italia pada Sabtu, 21 November 2020 kemarin.

Baca Juga: Ini Kronologi Lengkap Video Aksi Pengeroyokan 11 Anggota TNI yang Viral, Kini Satu Pemuda Tewas

Kementerian juga mengatakan, dari hasil penelitian para arkeolog, salah satu dari jasad manusia itu kemungkinan besar seorang pria berstatus tinggi, berusia antara 30 hingga 40 tahun dengan bekas jubah wol di bawah lehernya.

Sedangkan jasad kedua kemungkinan berusia 18 hingga 23 tahun. Jasad itu mengenakan tunik dan memiliki sejumlah tulang belakang yang hancur. Hal itu menunjukkan bahwa ia adalah seorang budak yang melakukan pekerjaan berat.

Dua jasad manusia itu berhasil ditemukan setelah para arkeolog melakukan penggalian di Civita Giuliana, 700 meter barat laut dari pusat Pompeii kuno, di ruang bawah tanah di area vila besar.

Baca Juga: Aksi Demo 'Siswa Nakal' di Thailand Pakai 'Meteor', Hancurkan Dinosaurus sebagai Simbol Pemerintah

Temuan tersebut langsung diberi perawatan untuk penelitian lebih lanjut. Gigi dan tulang dua jasad itu diawetkan. Sementara lubang pada bagain tubuhnya diisi dengan plester yang dibiarkan mengeras dan kemudian diteliti untuk menunjukkan detail bentuk tubuh mereka.

Menurut direktur situs arkeologi, Massimo Osanna, dua jasad itu kemungkinan tengah berlindung dari letusan gunung berapi yang melanda tempat di mana mereka ketika itu berada.

"Kedua korban ini mungkin mencari perlindungan ketika mereka tersapu arus piroklastik sekitar pukul 9 pagi," katanya, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters pada Sabtu, 21 November 2020.

Baca Juga: Amanda Manopo Dituduh Selingkuh dengan Arya Saloka, Billy Ngamuk: Ini Akun yang Menjelekkan Bini Gue

Setelah diteliti, ia mengungkapkan bahwa keduanya mati setelah mengalami serangan panas yang luar biasa pada tubuhnya.

"Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal," ungkapnya.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Italia, Dario Franceschini mengatakan bahwa temuan itu menunjukkan status Pompeii sebagai "tempat luar biasa untuk penelitian dan studi".

Baca Juga: Cek Fakta: Siswi SD di Sulawesi Selatan Dikabarkan Buta Gegara Terpapar Radiasi HP, Ini Kebenarannya

Seperti telah diketahui dari studi sejarah, Kota Pompeii sendiri berada di 23 km (14 mil) tenggara Napoli.

Pompeii merupakan rumah bagi sekitar 13.000 jiwa ketika letusan gunung berapi menguburnya dengan abu, kerikil batu apung dan debu. Hingga akhirnya tempat itu membeku.

Kendati studi sejarah telah mencatat peristiwa itu, namun sisa-sisa tragedi mengerikan belum ditemukan sampai abad ke-16.

Baca Juga: Disebut 'Jadul Mirip Tahun 90-an', Ini Jawaban Menohok Penata Hijab Nathalie Holscher saat Dikritik

Hingga akhirnya penggalian terorganisir dimulai sekitar tahun 1750. Namun, baru-baru ini, perhatian difokuskan pada penggalian jasad dan reruntuhan yang terbuka saja.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler