Terlalu 'Terburu-buru', Uni Eropa Kritik Keras Persetujuan Inggris untuk Vaksin Covid-19 Pfizer

- 3 Desember 2020, 09:41 WIB
Ilustrasi bendera Uni Eropa.*
Ilustrasi bendera Uni Eropa.* //pixabay/Capri23auto/

PR PANGANDARAN - Uni Eropa (UE) mengkritik persetujuan cepat Inggris terhadap vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech pada Rabu, 2 Desember 2020, dengan mengatakan prosedurnya lebih menyeluruh, setelah Inggris menjadi negara barat pertama yang mendukung suntikan Covid-19.

Langkah untuk memberikan otorisasi darurat ke vaksin Pfizer atau BioNTech telah dilihat oleh banyak orang sebagai kudeta politik untuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang telah memimpin negaranya keluar dari Uni Eropa dan menghadapi kritik atas penanganannya terhadap pandemi.

Keputusan itu dibuat di bawah proses persetujuan darurat yang sangat cepat, yang memungkinkan regulator obat Inggris untuk sementara mengesahkan vaksin hanya 10 hari setelah mulai memeriksa data dari uji coba skala besar.

Baca Juga: Sempat Viral Kucing Berhijab, Media Asing Soroti Pro dan Kontra Pakaian untuk Hewan

Dalam pernyataan blak-blakan yang tidak biasa, European Medicines Agency (EMA), yang bertanggung jawab untuk menyetujui vaksin Covid-19 untuk UE, mengatakan prosedur persetujuan yang lebih lama lebih tepat karena didasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan daripada keadaan darurat. prosedur yang dipilih oleh Inggris.

Badan tersebut mengatakan pada hari Selasa akan memutuskan pada 29 Desember apakah untuk sementara mengotorisasi vaksin dari pembuat obat AS Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman BioNTech SE.

Sementara itu, seorang juru bicara Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa, mengatakan prosedur EMA adalah "mekanisme pengaturan yang paling efektif untuk memberikan akses semua warga negara Uni Eropa ke vaksin yang aman dan efektif," karena didasarkan pada lebih banyak bukti.

Baca Juga: Tak Masuk Akal, Bayi Baru Lahir Ini Berusia 2 Tahun Lebih Muda dari Ibunya, Bagaimana Bisa Terjadi?

"Kami telah menyediakan paket data lengkap, data yang tidak buta, kepada kedua regulator. Saya rasa apa yang Anda lihat hanyalah perbedaan dalam proses dan garis waktu yang mendasarinya, bukan perbedaan dalam pengiriman data," kata Country Manager Pfizer Inggris Ben Osborn, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x