Skema Vaksin WHO Berisiko Gagal, Negara Miskin Diprediksi Tak Bisa Divaksinasi hingga Tahun 2024

- 16 Desember 2020, 21:26 WIB
ILUSTRASI Vaksin Covid-19.
ILUSTRASI Vaksin Covid-19. /Antara/

"Eksposur risiko saat ini dianggap di luar selera risiko sampai ada kejelasan penuh tentang ukuran risiko dan kemungkinan untuk menguranginya," katanya. “Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi yang intensif untuk membawa risiko sesuai selera risiko.”

Gavi mempekerjakan Citigroup bulan lalu untuk memberikan nasihat tentang cara memitigasi risiko keuangan.

Baca Juga: Wonder Woman 1984 Dapat Respons Positif, Akting Gal Gadot Tuai Pujian dan Mempesona

Dalam satu memo 25 November yang termasuk dalam dokumen yang diserahkan ke dewan Gavi, penasihat Citi mengatakan risiko terbesar program itu berasal dari klausul dalam kontrak pasokan yang memungkinkan negara-negara untuk tidak membeli vaksin yang dipesan melalui COVAX.

Potensi ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan vaksin “bukanlah risiko komersial yang secara efisien dimitigasi oleh pasar atau MDB,” tulis penasihat Citi, merujuk pada bank pembangunan multilateral seperti Bank Dunia.

“Oleh karena itu, hal itu harus dimitigasi melalui negosiasi kontrak atau melalui lapisan penyerapan risiko Gavi yang dikelola dengan hati-hati oleh struktur manajemen dan tata kelola," katanya kemudian.

Baca Juga: Heran Peristiwa Kerumunan HRS di Bandara Tidak Diperiksa, Ini Kata Ridwan Kamil

Ditanya tentang dokumen tersebut, juru bicara Gavi mengatakan bahwa badan tersebut tetap yakin dapat mencapai tujuannya.

“Tidaklah bertanggung jawab untuk tidak menilai risiko yang melekat pada usaha yang begitu besar dan kompleks, dan untuk membangun kebijakan dan instrumen untuk memitigasi risiko tersebut,” tambahnya.

WHO tidak menanggapi permintaan komentar. Di masa lalu, hal itu membuat Gavi memimpin dalam komentar publik tentang program COVAX.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah