Donald Trump Didepak dari Gedung Putih, Presiden Iran Bahagia: Terimakasih Ya Allah Swt

- 17 Desember 2020, 08:09 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani /

PR PANGANDARAN - Secara resmi pada 20 Januari 2021 mendatang, Donald Trump akan hengkang dari Gedung Putih digantikan Joe Biden.

Pengukuhan dilakukan berdasarkan hasil Electoral College pemilihan presiden AS yang menunjukkan suara terbanyak berpihak pada Biden.

Berkenaan dengan hal itu, kabar tersebut disambut baik oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani, dia mengaku sangat gembira mendengar Trump hengkang dari Gedung Putih.

Baca Juga: 500 Ribu Muslim Uighur Dipaksa Jadi Buruh Pemetik Kapas dengan Pola Militer, Ini Pembelaan Tiongkok

Lebih lanjut kepada AFP, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com, Hassan Rouhani mengungkapkan kebahagiaannya di masa-masa terkahir Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebab, selama pemerintahan Trump, dia mengatakan AS menekan Iran habis-habisan. Sementara itu, penerus Trump, Presiden terpilih Joe Biden, telah mengungkapkan pemerintahannya untuk kembali berdialog dengan Iran.

"Terima kasih Tuhan (Allah Swt), ini adalah hari-hari terakhirnya (Trump)," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Job Fair Online Jabar 2020 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftar, Persyaratan hingga Waktunya

Perlu diketahui, konflik antara Teheran dan Washington terus meluas semasa kepemimpinan Trump di gedung putih.

Di mana Trump pada tahun 2018 lalu menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Tidak hanya itu, Trump bahkan memberikan daftar sanski terhadap Iran.

Pada Januari lalu, Trump memerintahkan serangan udara ke Baghdad, Irak, hingga menewaskan jenderal senior Iran, Qasem Soleimani.

Baca Juga: Usai Prediksi Akhir Covid-19, Peramal Termuda di Dunia Beri Saran Hadapi Virus Baru yang Akan Datang

Selain isu politik, Rouhani mengklaim bahwa AS juga mempersulit Iran untuk membeli vaksin virus corona (Covid-19) buatan perusahaan asal Negeri Paman Sam.

Padahal, Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling terdampak pandemi corona. Sejauh ini, Iran tercatat memiliki lebih dari 1,1 juta kasus corona dengan 52.620 kematian.

"Trump menciptakan hambatan bagi kami untuk membeli vaksin virus corona. Betapa orang ini telah kehilangan rasa kemanusiaan dan etikanya," kata Rouhani seperti dikutip AFP.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah