Teori Konspirasi 'Gila' Sebut 21 Desember Bakal Jadi Hari Kiamat, Ternyata ini Alasannya

- 18 Desember 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi terjadinya kiamat. /pixabay.com/1987599
Ilustrasi terjadinya kiamat. /pixabay.com/1987599 /

"Untuk klaim bencana atau perubahan dramatis di tahun 2012, di mana ilmunya? Di mana buktinya? Tidak ada, dan untuk semua pernyataan fiksi, apakah dibuat dalam buku, film, dokumenter, atau melalui Internet, kita tidak dapat mengubah fakta sederhana itu.

"Tidak ada bukti yang dapat dipercaya untuk pernyataan apa pun yang dibuat untuk mendukung peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Desember 2012," kata NASA.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak hingga Level Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Penjelasan CEO Investor

Sementara itu, Ilmuwan dan Cendekiawan Fullbright Paolo Tagaloguin memasukkan teori konspirasi Pastor Begley di Twitter, memposting "mengikuti Kalender Julian, secara teknis kita berada di tahun 2012."

"Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran ke dalam Kalender Masehi adalah 11 hari.

Saya butuh bantuan ~ 21 Desember 2020 (Akhir Kalender Maya / 12-21-12 tetapi peristiwa diubah tahun menjadi 2020) planet sejajar dengan titik balik matahari musim dingin pertama kali 6.000 tahun. Tapi 23 September 2023 di film, lagu sebagai akhir dunia. ~ Sangat menghargai apa pun yang Anda atau siapa pun tahu tentang kencan. Terima kasih."

Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Prostitusi, Polda Jabar Amankan Artis Berinisial TA di Bandung

"Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. 2.948 hari / 365 hari (per tahun) = 8 tahun."

Menurut perhitungan Tagaloguin, Bumi akan hancur pada 21 Juni 2020. Namun, tidak terjadi apa pun selama berbulan setelahnya dan dunia masih baik-baik saja.

Lebih lanjut, ada perbedaan pendapat lain tentang tanggal akhir Bumi.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah