Sang Ayah Dibunuh Gegara Dianggap Monster, Putri Qassem Soleimani: Trump dan Biden Tak Ada Bedanya!

- 19 Desember 2020, 13:10 WIB
Joe Biden (kiri), Putri Jenderal Qaseen (Tengah), Donald Trum (kanan)
Joe Biden (kiri), Putri Jenderal Qaseen (Tengah), Donald Trum (kanan) /

PR PANGANDARAN – Putri dari Jenderal Iran Qassem Soleimani yang dibunuh baru-baru ini mengatakan jika kemenangan Joe Biden melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan mengubah kebijakan antara Iran dan AS.

Menurutnya Trump dan Biden tidak ada perbedaan. Dulu Donald memerintahkan untuk membunuh ayahnya dan Biden mendukungnya.

“Tidak ada perbedaan antara Biden dan Trump, mereka adalah orang yang sama. Mereka mengikuti kebijakan yang sama, tidak ada perbedaan di antara mereka,” ucap Zeinab Soleimani dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: Teddy Sebut Punya Hak Waris dari Rp10 M yang Dipegang Putri, Sule: Tunggu di Konferensi Pers Iky!

“Trump memerintahkan ayah saya dibunuh, tetapi Biden mendukungnya, jadi tidak ada perbedaan,” tambahnya.

Presiden terpilih AS Biden telah mengisyaratkan bahwa ia akan memasukkan kembali Amerika Serikat ke dalam kesepakatan nuklir Iran 2015.

Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) telah ditinggalkan oleh Trump pada 2018 karena merasa kesulitan membangun ekonomi dengan negara mayoritas Islam itu.

Baca Juga: Preman Pensiun 5 Segera Tayang, Kini sang Sutradara Cari Pemain, Ayok Daftar Sekarang!

Soleimani mengatakan latar belakang Biden menimbulkan banyak keraguan karena pemerintahan Barack Obama yang memfasilitasi pembentukan kelompok teroris Daesh (ISIS) di Asia Barat.

Selain itu, kebijakan AS terhadap Iran tetap hampir sama selama beberapa dekade dan perubahan kabinet di Gedung Putih tidak terlalu penting.

“Masalah yang kami hadapi dengan Amerika adalah kebijakan mereka, ini tidak akan berubah. Mereka adalah orang yang sama, dengan pikiran yang sama, dengan cara yang sama dan setiap orang lebih buruk dari yang lain,” ujarnya.

Baca Juga: Belum Kalah, Penasihat Sebut Donald Trump Bisa Batalkan Hasil Pilpres AS 2020 Jika Kerahkan Militer

Keputusan Trump untuk memerintahkan pembunuhan terhadap Jenderal Soleimani karena ayahnya membahayakan rencana AS di wilayah tersebut dan memicu kemarahan di Washington.

“Ayah saya melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan membuat mereka sangat marah. Anda melihat setiap rencana yang mereka buat di Timur Tengah hancur,” ucapnya.

“Di mana pun mereka mencoba masuk dan menyakiti Iran, mereka gagal. Tentu saja, bagi mereka ayahku adalah monster besar, tapi ayahku adalah penyelamat,” lanjutnya.

Baca Juga: 100 Imam dan Pendakwah Islam Dipecat, Arab Saudi Beberkan Alasannya, Sebut Ancaman Terorisme

Pada 3 Januari, Trump memerintahkan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Jenderal Soleimani, kepala Pasukan Quds IRGC dan Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan Popular Mobilization Units (PMU) Iraq.

Zeinab Soleimani percaya bahwa pembunuhan ayahnya bukan merupakan kemenangan bagi AS, tetapi menjadi bumerang.

Aksi pembunuhan itu menimbulkan kemarahan dan kebencian terhadap Washington di Iran, serta di negara-negara lain di kawasan itu.

Baca Juga: Terharu Melihat Layar USG sang Buah Hati Bergerak dengan Lincah, Dinda Hauw: Sekecil Buah Rambutan

Selain itu, kematian ayahnya membuat lebih banyak orang ingin mengikuti langkahnya untuk melawan AS.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Tehran Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x