Kerap Bertingkah ‘Gila’, Presiden Iran Sebut Donald Trump Terancam Eksekusi Gantung

- 24 Desember 2020, 16:38 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani /

PR PANGANDARAN – Presiden Iran menggambarkan Donald Trump sebagai ‘orang gila’ dan menyamakannya dengan mantan diktator Irak Saddam Hussein.

Tak hanya itu, dia juga meramalkan Presiden Amerika Serikat (AS) itu akan mengalami nasib serupa dengan mendiang pemimpin Baath, yang digantung di penjara Baghdad 14 tahun lalu.

“Hari orang gila digantung adalah hari orang merayakan kemenangan. Nasib Trump tidak akan lebih baik dari Saddam,” ucap Presiden Hassan Rouhani dalam rapat kabinet dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent.

Baca Juga: Cek Fakta: Tiongkok Dikabarkan Bakal Mendirikan Kantor Polisi di Indonesia, Tinjau Kebenarannya

Pernyataan provokatif Rouhani itu keluar empat minggu sebelum Trump meninggalkan Gedung Putih.

Atas ucapannya tersebut, Rouhani berpotensi menghadapi tuntutan hukum perdata dan pidana yang dilayangkan oleh AS.

Sebelumnya pemerintahan Trump telah menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang melibatkan Iran dan negara lainnya yang ditargetkan menguatkan ekonomi Iran.

Baca Juga: Niat Pamer Senjata Baru, Ternyata Justru Tertembak ke Saudaranya hingga Meninggal

Sanksi ekonomi AS yang diperketat, di mana perusahaan non-Amerika susah untuk berinvestasi atau berbisnis di sana telah merusak ekonomi Iran, yang semakin terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Satu orang gila di wilayah kami adalah Saddam yang menyerang bangsa kami, dan orang gila lainnya adalah Trump yang menyerang rakyat kami,” ujarnya.

“Yang satu menyerukan perang militer, sementara yang lain menyerukan perang ekonomi,” sambungnya.

Baca Juga: Dokter Meninggal karena Covid-19 Setelah Dianiaya Lantaran Berkulit Hitam

Hussein ditangkap oleh pasukan AS setelah invasi pada tahun 2003 dan dihukum mati dengan cara digantung pada dini hari sambil dilihat oleh musuh-musuh politik lamanya.

Namun, Presiden terpilih AS Joe Biden telah mengisyaratkan bahwa dia ingin ikut lagi pada kesepakatan nuklir Iran.

Rencananya tersebut disambut oleh Rouhani sebagai cara untuk meredakan tekanan ekonomi negaranya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x