Paus Fransiskus Gelar Misa Malam Natal Sederhana, Dihadiri Kurang dari 100 Orang dan Pakai Masker

- 25 Desember 2020, 12:15 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Instagram.com/@franciscus

PR Pangandaran - Keadaan dunia yang masih dirundung duka Pandemi Covid-19, kini juga memberikan dampak pada perayaan Misa Malam Natal yang diadakan secara sederhana oleh Paus Fransiskus di bagian belakang Basilika Santo Petrus, bahkan hanya dihadiri kurang dari 100 peserta serta hanya beberapa kardinal dan uskup.

Bahkan, Misa yang diadakan pada Kamis, 24 Desember 2020 malam itu memang melawan dari kebiasaan tahunan, seperti biasanya diadakan di bagian utama basilika tersebut dan dihadiri hingga 10.000 orang, termasuk korps diplomatik yang mewakili hampir 200 negara.

Kini hampir semua orang dalam Misa itu pakai masker, kecuali Paus Fransiskus dan para anggota kelompok kecil paduan suara. 

Baca Juga: Bisa Melanggar Amanat UUD 1945, Pakar Hukum: Hubungan Diplomatik dengan Israel Memang Tak Boleh Ada

Sedangkan, pelaksanaan Misa dimulai dua jam lebih awal dari biasanya sehingga sejumlah orang yang hadir dapat kembali ke rumah pada pukul 22.00 waktu setempat

Dalam Misa Malam Natal itu, Paus Fransiskus mengatakan orang harus merasa berkewajiban untuk membantu yang membutuhkan karena Yesus sendiri terlahir sebagai orang buangan yang miskin.

"Anak Allah dilahirkan sebagai orang buangan, untuk memberi tahu kita bahwa setiap orang yang terbuang adalah anak Allah," ungkap Paus Fransiskus.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus mengatakan Natal harus membuat setiap orang merenungkan "ketidakadilan kita terhadap begitu banyak saudara dan saudari kita" alih-alih mengejar "keinginan tak berujung kita untuk memiliki" dan kesenangan sesaat.

"Tuhan datang di antara kita dalam kemiskinan dan kebutuhan, untuk memberi tahu kita bahwa dalam melayani orang miskin, kita akan menunjukkan cinta kita kepadanya," kata Paus berusia 84 tahun itu, yang merayakan Natal kedelapan sebagai seorang paus.

Baca Juga: Kabar Baik dari Vaksin Sinovac, Turki Yakin CoronaVac 91,25 Persen Efektif

Kemudian pada Jumat pagi,  Paus akan membacakan pesan "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia) dari sebuah aula di dalam Vatikan --bukan dari balkon pusat Lapangan Santo Petrus. Peristiwa tersebut biasanya menarik kehadiran puluhan ribu orang.

Sementara itu, masyarakat Italia berada di bawah penguncian nasional untuk sebagian besar selama liburan Natal dan Tahun Baru. Toko-toko nonesensial akan tutup antara 24-27 Desember, 31 Desember-3 Januari, serta 5-6 Januari.

Pada hari-hari ini, orang diperbolehkan melakukan perjalanan hanya untuk pekerjaan, kesehatan, atau alasan darurat. Artinya, warga tidak akan dapat pergi ke Lapangan Santo Petrus atau basilika.

Singkatnya, semua acara kepausan antara 24 Desember dan 6 Januari berlangsung di dalam ruangan secara terbatas atau tanpa partisipasi publik dan disiarkan langsung di internet dan di televisi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x