Angka Kematian Lebih Tinggi, Untuk Pertama Kalinya Korea Selatan Umumkan Penurunan Populasi

- 4 Januari 2021, 16:39 WIB
Bendera Korea Selatan
Bendera Korea Selatan /Pixabay/Big_Heart/

"Di tengah tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat, pemerintah perlu melakukan perubahan mendasar pada kebijakan terkait," kata kementerian dalam negeri.

Dari 17 kota dan provinsi Korea Selatan, hanya lima yang melaporkan peningkatan populasi: Provinsi Gyeonggi, Pulau Jeju, Provinsi Gangwon, Provinsi Chungcheong Utara, dan kota Sejong.

Baca Juga: Bayi Adopsi Tewas Disiksa Orang Tua, Selebriti Korea Selatan Berkabung Ramaikan Tagar #SorryJungin

Populasi kota Seoul turun lebih dari 60.000 jiwa. Seoul dan sekitarnya, wilayah Incheon dan Gyeonggi menyumbang setengah dari seluruh populasi, dengan 26.038.307, naik sekitar 112.000 dari tahun sebelumnya.

Mengenai penurunan angka kelahiran ini, dilansir dari laporan BBC tahun 2019, di tengah rata-rata global  yang memiliki 2,5 anak per perempuan, Korea Selatan hanya memiliki rata-rata kelahiran 1,1 anak per perempuan.

Angka ini jauh dibandingkan dengan rata-rata yang mereka miliki pada awal 1950-an yang mencapai 5,6 anak per perempuan. Untuk sekarang, sebuah negara memerlukan sekitar 2,1 anak per perempuan untuk mempertahankan populasinya, Korea selatan jauh dari standar tersebut.

Baca Juga: Terungkap Alasan Teddy Usik Hidup Keluarga Sule, Denny Darko: Ada Unsur Sakit Hati dan Iri

Berdasarkan kelompok usia, Kini penduduk Korea Selatan paling banyak di rentang usia 50-an, dengan sekitar 8,64 juta, terhitung 16,7 persen dari populasi. Disusul kelompok usia 40-an (16 persen), 30-an (13,3 persen), dan 20-an (13,1 persen).

Dalam masyarakat yang semakin menua, populasi yang berusia 60 tahun ke atas mengisi 24 persen di negara ini.

Data sensus juga menunjukkan peningkatan 2,72 persen jumlah rumah tangga, yang kini mencapai 23.093.108.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah