Selain itu, berdasarkan rontgen, Prof. Namkoong menunjukkan sejumlah bukti kuat adanya pelecehan anak.
“Beberapa patah tulang sudah lama terjadi dan sudah sembuh. Beberapa patah tulang masih baru,” ujarnya.
Baca Juga: Tuai Sorotan Publik dan Jimin BTS, Ini Kisah Tragis Bayi Jung In yang Tewas di Tangan Orang Tua Asuh
Berdasarkan luka dan bekas luka Jung In, Profesor Namkoong mengklaim tanpa ragu bahwa ini adalah bukti fisik yang ditimbulkan lantaran adanya kekerasan fisik.
“Jung In adalah kasus pelecehan anak yang paling mencolok yang bisa dimasukkan dalam buku teks,” ujarnya.
Sudah banyak orang yang menduga adanya kekerasan yang dialami oleh Jeong In bahkan 3 pihak yang berbeda pun melaporkan hal yang serupa, namun tidak diindahkan pihak kepolisian.
Baca Juga: Tak Cuma Soal Harta Warisan, Teddy Kesal Citra Dirinya Sudah Buruk Sejak Dituding Bunuh Lina
Para guru penitipan anak adalah pihak yang pertama mengumpulkan bukti foto dan melaporkan kecurigaan pelecehan anak di rumah.
Pada Maret 2020, Jeong In menghadiri pusat penitipan anak dengan memar yang cukup besar di sisi wajahnya. Minggu berikutnya, satu lagi terbentuk di pipinya.
Pada Mei 2020, para guru mengajukan laporan pertama usai mereka menemukan memar yang tidak biasa di paha Jeong In.
Artikel Rekomendasi