Jack Ma Hilang Sejak November 2019, Diisukan Sengaja 'Diculik' Pemerintah Tiongkok, Benarkah?

- 6 Januari 2021, 09:05 WIB
Jack Ma
Jack Ma /Pikiran Rakyat/AFP

Perselisihan Ma dengan rezim otoriter China dikatakan telah menyebabkan tindakan keras terhadap bisnisnya.

Mengulas tentang asal-usul itu semua, miliarder Tiongkok itu, dalam pidatonya pada 24 Oktober, mengkritik regulator keuangan pegadaian dan bank-bank milik negara.

Baca Juga: Pakar Ekspresi Ungkap Gelagat Roy Marten saat Diwawancara: Menahan Marah, Depresi hingga Sakit Hati

Menyerukan reformasi dalam sistem regulasi negara, Jack Ma menyalahkannya karena menghambat inovasi bisnis dan menyamakan regulasi perbankan global China dengan 'klub orang tua.'

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi penerus dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem yang sekarang,” ujarnya dalam sambutannya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Business Today.

Sesuai laporan di Wall Street Journal, pejabat di Beijing menegur Ma dan menangguhkan IPO ANT Group atas perintah langsung Presiden Xi pada November.

Baca Juga: Dulu Dihujat Gegara Video Syur Gisel, Kini Adhietya Mukti Diserbu 'Minta Maaf' dari Netizen

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa dia disarankan untuk tetap berada di Tiongkok setelah penyelidikan anti-monopoli dimulai di Ma's Alibaba Group Holding pada Malam Natal.

Penyelidikan menyebabkan saham perusahaan turun seperempat sejak puncaknya segera setelah pidato Ma bulan Oktober, menghapus lebih dari $ 10 miliar (setara Rp139 triliun) dari kekayaannya.

Hal ini mengakibatkan dia jatuh ke posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di China. Kekayaan bersih Ma saat ini diperkirakan mencapai $ 63,1 miliar, (setara Rp879 triliun) menurut Bloomberg Billionaires Index.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Business Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah