Mike Pence Tolak Gunakan Amandemen ke-25 untuk Pemakzulan Donald Trump

- 13 Januari 2021, 10:15 WIB
Presiden AS Donald Trump dan wakilnya, Mike Pence.
Presiden AS Donald Trump dan wakilnya, Mike Pence. /Kolase Antara dan instagram.com/@mikepence/

PR PANGANDARAN - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan bahwa dia menentang penerapan Amandemen ke-25 untuk mencopot Presiden Donald Trump dari jabatannya, setelah pendukung Trump mengepung Capitol AS minggu lalu.

Dalam sebuah surat Selasa malam kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, Pence mengatakan mekanisme tersebut tidak boleh digunakan "sebagai alat hukuman atau perampasan" dan disediakan untuk kasus ketidakmampuan medis atau mental.

Pelosi telah meminta Pence untuk mengamankan mayoritas Kabinet dan memberikan suara untuk menyatakan Trump tidak layak untuk menjabat.

Baca Juga: Buat Lagu dari Curhatan Mantan, Prilly Latuconsina Tuai Pujian dan Pantas Jadi Penyanyi Full Time

"Dengan hanya delapan hari tersisa dalam masa jabatan Presiden, Anda dan Kaukus Demokrat menuntut agar Kabinet dan saya meminta Amandemen ke-25," tulis Pence, merujuk pada proses yang akan menyatakan Trump tidak dapat memenuhi tugasnya dan mengangkat Pence sebagai penjabat presiden untuk sisa masa jabatan.

Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Pence hanya beberapa jam sebelum DPR akan memberikan suara tentan tindakan yang memintanya untuk memulai proses atau risiko Amandemen ke-25, pemungutan suara impeachment terhadap Trump.

"Saya tidak percaya bahwa tindakan seperti itu adalah untuk kepentingan terbaik bangsa kita atau sesuai dengan Konstitusi kita," katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Sebut Indah Permatasari Dicuci Otak, Sang Ibunda Sempat Minta Ruqyah Sebelum Nikahi Arie Kriting

Setidaknya tiga anggota Partai Republik, termasuk seorang anggota pimpinan DPR, pada Selasa mengatakan mereka akan memilih untuk mendakwa Trump karena mendesak para pendukung untuk berbaris di Capitol dan "bertempur" tak lama sebelum serangan yang menyebabkan kematian lima orang itu.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x