Biden juga mencabut deklarasi darurat nasional yang digunakan untuk membenarkan beberapa pengalihan pendanaan Trump untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Perintah tersebut, tim Biden mengatakan sebelumnya pada hari Rabu, akan mengarahkan 'jeda seger' dalam konstruksi untuk memungkinkan peninjauan pendanaan dan metode kontrak yang digunakan.
Membangun tembok 'besar' dan 'indah' antara AS dan Meksiko untuk memblokir imigran tidak berdokumen memasuki negara itu adalah salah satu janji kunci kampanye pemilu 2016 Trump.
Baca Juga: Oh Jung Se 'It's Okay to Not Be Okay' Siap Bintangi Film Kritik Sosial Berdasarkan Kisah Nyata
Membatalkan persetujuan pipa Keystone
Biden juga mencabut izin presiden yang diberikan kepada pipa Keystone XL bernilai miliaran dolar, sebuah proyek energi kontroversial yang dijadwalkan untuk mengirimkan 830.000 barel minyak per hari antara provinsi Alberta Kanada dan negara bagian Nebraska di AS.
Kanada, yang pekan ini mengatakan tetap berkomitmen pada proyek tersebut, menyatakan 'kekecewaannya' atas keputusan tersebut pada Rabu.
Baca Juga: Punya Daya Saing dengan Luar Negeri, Kemenperin Puji Mobil Fin Komodo Buatan Cimahi
Namun Matthew Campbell, staf pengacara di Native American Rights Fund, yang telah mewakili negara-negara Pribumi dalam gugatan hukum terhadap Keystone XL, mengatakan bahwa keputusan Al Jazeera Biden adalah 'pembenaran' bagi komunitas Pribumi yang menentang pipa tersebut.
Membentengi DACA
Artikel Rekomendasi