Baru Menjabat, Joe Biden Dapat Ancaman Pemakzulan dari Partai Republik

- 22 Januari 2021, 07:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah dokumen di Ruang Oval, Gedung Putih usai dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021).
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah dokumen di Ruang Oval, Gedung Putih usai dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021). /ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

PR PANGANDARAN - Joe Biden menghadapi ancaman pemakzulan hanya beberapa jam setelah menjadi Presiden baru Amerika Serikat (AS) setelah seorang anggota Republik melancarkan tantangan.

Presiden AS ke-46 yang baru mengambil sumpah jabatan pada hari Rabu dan dengan cepat mulai bekerja setelah pendahulunya Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.

Partai Demokrat telah menempatkan pandemi di bagian atas daftar tantangan yang dia hadapi di masa-masa awal pemerintahannya, termasuk membangun kembali ekonomi yang hancur dan mengatasi ketidakadilan rasial.

Baca Juga: MYD Putus dengan Sang Pacar Usai Tahu Dirinya Jadi Tersangka Kasus Video Syur Artis Gisel

Namun Biden mungkin menghadapi ancaman yang lebih besar dari penentangannya hanya dalam beberapa jam setelah memulai peran barunya.

Anggota Kongres dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengatakan dia telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden baru.

Memposting video di media sosial, dia memberi tahu para pengikutnya bahawa dia baru saja mengajukan artikel pemakzulan kepada Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Putus Cinta Usai Jadi Tersangka Kasus Video Syur Gisel, Siapakah Sosok Pacar MYD?

"Kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," katanya.

Greene tidak merahasiakan dukungannya untuk Trump selama masa jabatannya sebagai Presiden.

Anggota kongres tersebut mengklaim bahwa dia kalah dalam pemilihan AS dari Biden karena penipuan pemilih.

Baca Juga: 6 Zodiak Dikenal Milki Mental Paling Kuat, Nomor 2 Mewakili Kekuasaan

Dia juga baru-baru ini diblokir dari menggunakan Twitter setelah serangan Capitol pada 6 Januari 2021 karena melanggar aturan penggunaan dengan meminimalkan peran Trump dalam kekerasan, sementara juga menyerang protes Black Lives Matter tahun lalu.

"Dia telah mengadakan lebih dari 600 aksi unjuk rasa dalam empat tahun terakhir dan tidak satupun dari mereka termasuk menyerang polisi, menghancurkan bisnis atau membakar kota," tuturnya.

Ms Greene sebelumnya mengklaim bahwa Mr Biden harus dimakzulkan karena dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar BPUM Tahap II Telah Dibuka kembali, Simak Faktanya

Dia menambahkan ini karena koneksi bisnis keluarganya di Tiongkok dan Ukraina ketika dia menjabat sebagai Wakil Presiden di pemerintahan Obama.

"Presiden Joe Biden tidak layak untuk memegang jabatan Kepresidenan," kata Ms Greene.

"Pola penyalahgunaan kekuasaannya sebagai Wakil Presiden Presiden Obama panjang dan mengganggu," sambungnya.

Baca Juga: Kejatuhan Trump Usai Lepas Presiden AS, Termasuk Ditinggalkan Pengacara Pajak

"Presiden Biden telah menunjukkan bahwa dia akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan putranya, Hunter, dan mengisi kantong keluarganya dengan uang tunai dari perusahaan energi asing yang korup," jelasnya.

Tapi Biden membantahnya dan Partai Republik tidak menemukan bukti kesalahan ketika tuduhan itu diselidiki tahun lalu.

Dilansir dari Ekpress Greene masih mendapat pujian dari Trump, yang memanggilnya 'bintang Republik masa depan.'

Baca Juga: Satu-Satunya Artis yang Diikuti, Ini Hubungan Istimewa Syekh Ali Jaber dan Raffi Ahmad

Anggota Kongres Jason Crow sebelumnya mengecam pandangannya sebagai 'bejat' dan 'berbahaya'.

"Sayangnya, ada segelintir anggota Kongres dan Ms Taylor Green hanyalah salah satu dari mereka yang bangkrut secara moral," katanya.

Hari-hari awal Biden menjabat bisa macet di Kongres, di mana Senat AS sedang mempertimbangkan bagaimana melanjutkan persidangan pemakzulan Trump.

Baca Juga: Cek Fakta: Ijazah SMA Jokowi Dikabarkan Palsu Selama Ini, Simak Faktanya

Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat memakzulkan Trump pekan lalu karena menghasut pemberontakan dalam amukan di Capitol.

Ketua DPR Nancy Pelosi belum mengirim artikel pemakzulan ke Senat. Menurut aturan Senat, persidangan Trump akan dimulai sehari setelah dakwaan dikirim.

Biden mendesak politisi untuk tidak membiarkan persidangan Trump mengganggu prioritas legislatifnya dan mengonfirmasi Kabinetnya.

Baca Juga: Baru Dilantik, Joe Biden Langsung Cabut Perintah 'Larangan Muslim' hingga Membentengi DACA

Tetapi juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan hari ini bahwa Biden akan meninggalkan mekanisme bagaimana melanjutkan ke Senat.

Dia mengatakan pemerintah yakin Senat dapat melakukan tugas konstitusional mereka sambil terus menjalankan bisnis rakyat Amerika.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x